Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Pantau Siklon Tropis Chaba, Simak Dampaknya pada Cuaca Indonesia

Kompas.com - 03/07/2022, 11:03 WIB
Mela Arnani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat terjadinya siklon tropis Chaba di Laut China Selatan.

Siklon tersebut tepatnya berada di 20,6 derajat LU dan 111,7 derajat BT, sekitar 1.890 km sebelah utara Natuna.

Siklon tropis ini bertekanan 965 mb dengan kecepatan angin maksimum 70 knots (130 km/jam) dan bergerak ke arah barat laut menjauhi wilayah Indonesia.

Diperkirakan, intensitas skala tropis Chaba dalam 24 jam ke depan akan melemah dan punah seiring pergerakannya ke arah barat laut memasuki daratan China bagian selatan.

Baca juga: BMKG Pantau Bibit Siklon 92S, Ini Dampak Cuaca di Indonesia!

Bagaimana dampaknya pada cuacs Indonesia?

Siklon tropis ini akan berdampak tidak langsung terhadap cuaca di Indonesia dalam sehari ke depan. Adapun dampaknya sebagai berikut:

- Hujan sedang hingga lebat

  • Aceh

- Angin kencang

  • Aceh
  • Kepulauan Riau yang meliputi Kepulauan Anambas dan Natuna

Gelombang laut setinggi 1,25-25 meter

  • Laut Natuna
  • Laut Natuna Utara
  • Perairan Kepulauan Anambas-Kepulauan Natuna

 

Baca juga: Akhir Mei tapi Masih Hujan, Bagaimana Penjelasan BMKG?

Sementara itu, BMKG memperingatkan adanya potensi gelombang hingga tinggi 6 meter di sejumlah perairan Indonesia pada 3-5 Juli 2022.

Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Tenggara-Selatan dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur-Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5-30 knot.

Ilustrasi gelombang tinggi, gelombang pasang, gelombang ekstrem. Perubahan iklim dan siklus Bulan dapat menyebabkan bencana ganda di Bumi, yakni banjir besar.SHUTTERSTOCK/andrejs polivanovs Ilustrasi gelombang tinggi, gelombang pasang, gelombang ekstrem. Perubahan iklim dan siklus Bulan dapat menyebabkan bencana ganda di Bumi, yakni banjir besar.

Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan selatan Pulau Jawa-Nusa Tenggara Timur, Laut Banda, perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Tanimbar dan Laut Arafuru.

- Gelombang tinggi 1,25-2,5 meter

Kondisi tersebut menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1.25-2.5 meter di beberapa wilayah berikut:

  • Selat Malaka bagian utara
  • Perairan timur Kepulauan Mentawai
  • Selat Karimata
  • Laut Jawa bagian tengah
  • Selat Makassar bagian selatan
  • Selat Sumba bagian timur
  • Perairan selatan Pulau Flores
  • Selat Ombai
  • Laut Timor
  • Laut Flores bagian timur
  • Perairan Baubau-Wakatobi
  • Perairan Manui-Kendari
  • Laut Banda
  • Perairan selatan Kepulauan Sula
  • Perairan selatan Pulau Buru-Pulau Seram
  • Perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Babar
  • Perairan utara Kepulauan Kai-Kepulauan Aru
  • Laut Arafuru bagian barat
  • Laut Sulawesi bagian tengah

Baca juga: Suhu Terasa Dingin, Apakah Sudah Masuk Musim Kemarau?

Gelombang 2,5-4 meter

Untuk gelombang setinggi 2.5-4 meter berpeluang terjadi di beberapa wilayah berikut:

  • Perairan timur Pulau Simeulue-Kepulauan Nias
  • Teluk Lampung
  • Perairan selatan Pulau Sumbawa-Pulau Sumba
  • Selat Alas bagian selatan
  • Selat Sape bagian selatan
  • Selat Sumba bagian barat
  • Perairan Pulau Sawu-Pulau Rotte
  • Laut Sawu bagian selatan
  • Perairan selatan Kepulauan Tanimbar
  • Perairan selatan Kepulauan Kai-Kepulauan Aru
  • Laut Arafuru bagian tengah dan timur

Gelombang 4-6 meter

Sedangkan, untuk gelombang setinggi 4-6 meter berpeluang terjadi di perairan berikut:

  • Utara Sabang
  • Perairan barat Aceh
  • Perairan barat Pulau Simeulue-Kepulauan Mentawai
  • Perairan Bengkulu-barat Lampung
  • Samudra Hindia Barat Sumatera
  • Selat Sunda bagian barat dan selatan
  • Perairan selatan Banten-Bali
  • Selat Bali-Lombok bagian selatan
  • Samudra Hindia Selatan Banten-NTT.

Baca juga: Hari Tanpa Hujan di NTT, Ini Rekomendasi BMKG

Sehingga, masyarakat diimbau untuk memperhatikan keselamatan pelayaran seperti:

- Perahu nelayan, mewaspadai kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter

- Kapal tongkang, mewaspadai kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter

- Kapal Ferry, mewaspadai kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter

- Kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar, mewaspadai kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 meter.

Selain itu, masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi diminta agar tetap selalu waspada.

 Baca juga: Ini Wilayah Waspada Gelombang Tinggi Hingga 6 Meter

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com