Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Catat Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Memicu Lonjakan Kasus Global hingga 20 Persen

Kompas.com - 02/07/2022, 12:02 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber UN News

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa subvarian Omicron BA.4 dan BA.5, telah memicu peningkatan kasus infeksi secara global hingga 20 persen.

Kasus Covid-19, kata WHO, meningkat setidaknya di 110 negara akibat BA.4 dan BA.5 per Rabu 29 Juni 2022.

Selain itu, kasus kematian juga melonjak di tiga dari enam wilayah dunia yang dipantau oleh WHO.

Berkaitan dengan hal itu, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan angka kasus infeksi global secara keseluruhan tetap relatif stabil.

Kendati demikian, dia menekankan kondisi ini bukan berarti virus corona telah menghilang, dan tidak boleh dianggap seperti itu.

“Pandemi ini berubah tetapi belum berakhir. Kita telah membuat kemajuan tetapi ini belum berakhir," ungkap Tedros dilansir dari laman resmi PBB, Rabu (29/6/2022).

Baca juga: WHO Lacak Subvarian Baru Omicron BA.4 dan BA.5, Seperti Apa Karakteristiknya?

Lonjakan kasus Covid-19 global tak hanya dilaporkan WHO. Dikutip dari data Kementerian Kesehatan per 28 Juni 2022 kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia juga mengalami peningkatan.

Berdasarkan sebaran kasusnya, sebanyak 71 kasus subvarian BA.4 dan 668 kasus subvarian BA.5 sehingga totalnya menjadi 739.

Dua subvarian itu ditemukan di sejumlah daerah Indonesia termasuk Bali, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan terbanyak DKI Jakarta.

Lantaran kasus harian Covid-19 kembali meningkat, Tedros meminta agar seluruh pemerintah di setiap negara untuk bekerja sama dalam menangani situasi pandemi saat ini.

“Hanya dengan tindakan bersama dari pemerintah, lembaga internasional, dan sektor swasta, kita dapat menyelesaikan tantangan yang semakin berat," ujarnya.

Tak hanya laporan kasus Covid-19 melonjak akibat penyebaran subvarian BA.4 dan subvarian BA.5, pada kesempatan itu, Tedros turut menyinggung soal target memvaksinasi 70 persen dari populasi di setiap negara di pertengahan tahun ini, tampaknya tidak bisa dicapai.

Baca juga: Subvarian BA.4 dan BA.5 Mampu Hindari Antibodi, Apakah Vaksin Covid-19 Masih Efektif?

Vaksin Covid-19 Tangkal Penularan Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5Shutterstock Vaksin Covid-19 Tangkal Penularan Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5

Sebab, laju vaksinasi rata-rata di negara berpenghasilan rendah hanya mencapai 13 persen.

Namun, dalam 18 bulan terakhir ada lebih dari 12 miliar vaksin yang telah didistribusikan di seluruh dunia, di mana 75 persen petugas kesehatan dunia dan kelompok usia 60 tahun ke atas sudah divaksinasi.

Vaksinasi cegah keparahan penyakit 

Tedros menuturkan berdasarkan studi yang dipublikasikan di jurnal Lancet, vaksinasi Covid-19 telah menyelamatkan nyawa 20 juta orang di seluruh dunia.

Dia pun menyerukan bagi semua kelompok berisiko, untuk divaksinasi dan mendapatkan dosis ketiga atau booster sesegera mungkin.

“Untuk populasi umum, juga dapat terus memperkuat kekebalan (dengan vaksinasi), yang membantu mengurangi keparahan penyakit dan menurunkan risiko kondisi long atau post-Covid,” jelasnya.

Baca juga: Kasus Subvarian BA.4 dan BA.5 Banyak Dialami Orang Usia Produktif, Ini Penjelasannya

Lebih lanjut, Tedros berkata, cakupan vaksinasi sebesar 70 persen masih ditargetkannya dengan syarat distribusinya adil dan merata.

Ia juga memaparkan bahwa untuk mengembangkan vaksin generasi kedua, diperlukan pendanaan yang cukup, pengujian, dan perawatan yang memadai.

“Solusi ideal adalah pengembangan vaksin pan-coronavirus yang mencakup semua varian yang ada saat ini dan berpotensi muncul di masa depan," kata kepala WHO itu.

“Ini layak, WHO terus mengumpulkan para ilmuwan dan peneliti dan telah ada banyak penelitian tentang virus ini serta memahami imunologi secara keseluruhan," tambahnya.

Semua otoritas kesehatan pemerintah juga perlu mengintegrasikan tes dan antivirus ke dalam perawatan klinis, sehingga pasien yang terinfeksi virus corona dapat segera mendapatkan penanganan.

Baca juga: 5 Fakta Subvarian BA.4 dan BA.5, Karakteristik hingga Upaya Pencegahannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com