Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Kandidat Vaksin Pfizer-BioNTech Diklaim Tingkatkan Respons Kekebalan terhadap Varian Omicron

Kompas.com - 28/06/2022, 13:01 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber CNN

KOMPAS.com - Perusahaan farmasi Pfizer dan BioNTech mengatakan, dua vaksin booster yang kandungannya telah diperbaharui untuk menargetkan varian Omicron, aman dan efektif.

Pihaknya menyebut, vaksin tersebut menunjukkan respons kekebalan jauh lebih tinggi dibandingkan vaksin Covid-19 yang tersedia saat ini.

Dilansir dari CNN, Sabtu (25/6/2022) para peneliti Pfizer-BioNTech telah menguji vaksin yang menargetkan subvarian Omicron BA.1 atau monovalen dan vaksin bivalen. Vaksin bivalennya, menargetkan dua jenis varian yaitu Omicron dan strain asli virus corona.

Dalam studinya, tim peneliti mengamati dua tingkat dosis yang berbeda antara lain 30 mikrogram dan 60 mikrogram, terhadap lebih dari 1.200 orang dewasa berusia 56 tahun ke atas.

Baca juga: FDA Izinkan Vaksin Moderna dan Pfizer untuk Anak Usia 6 Bulan, Berapa Dosisnya?

Hasilnya menunjukkan, bahwa pada kedua tingkatan dosis yang diberikan kepada peserta, booster dari kandidat vaksin yang dimodifikasi menghasilkan respons imun lebih baik terhadap varian Omicron.

Satu bulan setelah suntikan, vaksin monovalen memberikan hasil peningkatan antibodi untuk menangkal Omicron sebesar 13,5 sampai 19,6 kali lipat, bergantung pada dosis yang diberikan. Sementara pemberian vaksin bivalen menunjukkan peningkatan antibodi sebesar 9,1 hingga 10,9 kali lipat.

"Laporan awal dari penelitian di laboratorium juga menemukan bahwa vaksin dapat menetralkan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5," kata perwakilan Pfizer-BioNTech.

Kedua kandidat vaksin, lanjut mereka, tampaknya aman dan dapat ditoleransi dengan baik oleh peserta penelitian.

Adapun hasil studi ini telah dipublikasikan kepada media, namun belum ditinjau atau diterbitkan oleh rekan sejawat.

"Berdasarkan data ini, kami yakin memiliki dua kandidat kuat yang dimodifikasi menghasilkan respons kekebalan yang jauh lebih tinggi terhadap Omicron daripada yang kami lihat sejauh ini," ujar Chief Executive Officer Pfizer, Albert Bourla.

Ia menambahkan, perusahannya akan menyesuaikan kebutuhan untuk mengatasi pandemi Covid-19 seiring dengan perkembangan virus yang saat ini masih berlangsung.

Baca juga: CEO Pfizer Sebut Vaksinasi Dosis Keempat Penting Dilakukan untuk Lawan Omicron

 

Selain Pfizer-BioNTech, vaksin buatan Moderna juga dilaporkan meningkatkan respons kekebalan yang lebih kuat.

Vaksin bivalen yang tengah dikembangkan itu diklaim menunjukkan respons kuat terhadap subvarian BA.4 dan BA.5.

Menurut kepala petugas medis Moderna, Dr Paul Burton vaksin Covid-19 baru dapat meningkatkan antibodi seseorang ke tingkat yang sangat tinggi.

Oleh karena itu, vaksin ini merupakan kandidat program booster di mana masyarakat bisa mendapatkannya setahun sekali.

“Saya pikir untuk pertama kalinya kita bisa melihat potensi untuk booster sekali setahun karena bisa membantu orang mencapai tingkat (antibodi) yang tinggi. Sehingga butuh waktu lama bagi (antibodi mereka) untuk berkurang,” terangnya dilansir dari Independent, Kamis (10/6/2022).

Dalam uji coba pertama, Moderna melibatkan 437 orang yang diberi dosis keempat dari vaksin Moderna, kemudian mengalami peningkatan antibodi satu bulan setelah vaksinasi.

Mereka yang sebelumnya pernah terinfeksi Covid-19, turut diberikan vaksin dosis keempat, dan mengalami peningkatan antibodi yang lebih tinggi.

Perusahaan-perusahaan tersebut direncanakan akan mempresentasikan data mereka, saat Komite Penasihat Vaksin dan Produk Biologis Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) bertemu, untuk menentukan jenis vaksin Covid-19 mana yang akan digunakan pada musim gugur mendatang.

Baca juga: Data Terbaru WHO, Varian Mengkhawatirkan Hanya Tersisa Omicron

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com