Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS] Covid-19 Naik PB IDI Imbau Waspada Penyakit Menular Lain | Fenomena Solstis | Apa Itu Neuropati

Kompas.com - 22/06/2022, 07:00 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Dengan situasi kasus Covid-19 di Indonesia yang meningkat saat ini, Ketua Bidang Penyakit Menular PB IDI, Dr dr Agus Dwi Susanto, SpP(K) meminta pemerintah untuk dapat mengkaji kembali kebijakan lepas masker di tempat umum.

Selain itu, dr Agus menambahkan perlunya menggiatkan kembali vaksinasi booster Covid-19. Penerapan protokol kesehatan secara ketat juga diharapkan dapat terus dilakukan masyarakat.

Berita populer Sains tentang kasus Covid-19 naik dan waspada penyakit menular lainnya ini, selengkapnya dapat dibaca di sini. 

Baca juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Naik, PB IDI Imbau Waspada Penyakit Menular Lainnya

Fenomena Solstis Titik Balik Matahari Juni

Fenomena Solstis Juni umumnya terjadi antara tanggal 20-21 Juni dan bergeser dalam waktu ratusan hingga ribuan tahun.

Sementara, ketika Matahari berada paling selatan dari ekuator ketika tengah hari, atau disebut fenomena Solstis Desember (Titik Balik Matahari di bulan Desember), terjadi antara tanggal 20-21 Desember.

Fenomena Solstis Juni adalah titik paling utara yang dapat dicapai Matahari dalam siklus gerak semu tahunannya sebagai akibat revolusi Bumi dan kemiringan sumbu rotasi Bumi.

Astronom Amatir Indonesia Marufin Sudibyo menjelaskan, pada saat Solstis Juni, Matahari tepat berkedudukan di atas Garis Balik Utara (tropic of Cancer), yakni garis lintang 23º 27' Lintang Utara (LU).

Fenomena Solstis atau Titik Balik Matahari 21 Juni ini menyebabkan belahan Bumi utara mengalami puncak musim panas, di mana untuk daerah subtropis akan mengalami siang terpanjang.

Sedangkan daerah lingkar kutub utara, saat Titik Balik Matahari ini terjadi, akan mengalami fenomena Matahari tengah malam (Midnight sun), di mana Matahari akan terus tampak (berada di atas cakrawala) baik di kala siang maupun malam.

Selengkapnya berita populer Sains tentang fenomena Solstis, Titik Balik Matahari bulan Juni, dapat di baca di sini. 

Baca juga: Hari Ini Fenomena Solstis Titik Balik Matahari Bulan Juni, Begini Pengaruhnya

Kenali apa itu Neuropati

Ketua Pokdi Neuro Fisiologi Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI) dr Manfaluthy Hakim, Sp.S(K), mengatakan, bahwa salah satu penyebab neuropati terbanyak ialah penyakit metabolik yaitu diabetes.

Neuropati adalah gangguan pada sistem saraf tepi yang bisa terjadi akut ataupun kronis.

"Angka kejadian neuropati khususnya oleh karena penyakit diabetes sangat bervariasi sekali, mulai dari 9,6 sampai 88,7 persen. Ini menunjukkan peningkatan (kasus neuropati) yang signifikan," kata Manfaluthy dalam diskusi virtual memperingati Neuropathy Awareness Week 2022, Senin (20/6/2022).

Penyebab neuropati selain karena penyakit tertentu, juga bisa diakibatkan kondisi fisik, usia lanjut, dan kurangnya asupan nutrisi seperti vitamin B.

Sebab, vitamin B berperan untuk meregenerasi sel saraf manusia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com