Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuti Melahirkan 6 Bulan, Dokter: Terbukti Berdampak Baik pada Kesehatan Ibu dan Bayi

Kompas.com - 17/06/2022, 16:03 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

Dijelaskan Ray, penelitiannya dimulai sejak tahun 2012 hingga 2015. Hasilnya menunjukkan, pekerja perempuan yang kembali bekerja ketika usia bayi tiga bulan, tingkat kegagalan ASI eksklusifnya mencapai 81 persen.

Artinya hanya 19 persen pekerja perempuan yang memberikan ASI eksklusif kepada anaknya.

Sementara itu, penelitian yang dipublikasikan di jurnal PGHN menyebut cuti melahirkan tiga bulan dan gagal ASI eksklusif mengakibatkan penurunan kualitas kerja.

Tak hanya itu, para ibu menyusui juga dua kali lebih tinggi untuk absen dari pabrik maupun kantor.

“Artinya cuti tiga bulan saja tidak membuat perusahan lebih untung, malah jadi buntung karena pekerja harus sering absen," ujar dr Ray.

Baca juga: IDAI: ASI Ekslusif Penting untuk Mencegah Stunting pada Anak

Penelitian tim kedokteran kerja FKUI pun diperdalam dengan formulasi kebijakan dan program serta intervensi hingga tahun 2019.

Dalam penelitian yang dipublikasikan di BMC Archives of Public Health, konsensus multi pakar menegaskan, cuti melahirkan minimal enam bulan merupakan kebijakan yang paling efektif, meningkatkan keberhasilan ASI eksklusif hingga delapan kali lebih tinggi.

Begitu pun penelitian intervensi sejak 2018 pada pegawai kantoran perusahan multinasional yang mendapat kesempatan cuti enam bulan, menunjukkan tingkat keberhasilan ASI, dan kepatuhan kerja jauh lebih efektif dibanding yang mendapat cuti kurang dari enam bulan.

Dokter Ray turut menggarisbawahi RUU KIA dengan kebijakan cuti berbayar enam bulan, sudah wajib dilaksanakan di Indonesia sesegera mungkin. Pasalnya, menurut dia, negara tetangga juga sudah memberlakukan hal yang sama.

“Selain masalah kesehatan bayi yang lebih tinggi, kesehatan reproduksi dan kesehatan mental ibu pekerja yang harus meninggalkan bayi kurang dari enam bulan di rumah, juga menjadi lebih berisiko," pungkasnya.

Baca juga: 6 Daftar Gizi yang Wajib Dipenuhi Ibu Menyusui Pasca Melahirkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com