Hampir serupa seperti yang diungkapkan oleh Calvin S. Hall, Profesor g. William Domhoff juga menghubungkan mimpi dengan pengalaman sehari-hari.
Hal-hal yang Anda lakukan dan pikirkan di siang hari dapat muncul kembali dalam mimpi, dan pola pikir emosional Anda membantuk membuat mimpi yang dialami menjadi aneh atau unik sampai tidak bisa dimengerti sendiri.
Jika di atas mimpi disebutkan sebagai pelampiasan emosional, maka teori lainnya justru menyebutkan bahwa mimpi sebagai pengatur emosi. Kecemasan, rasa bersalah, kesedihan, atauu ketakutan bisa dengan cepat menjadi suatu hal yang luar biasa.
Emosi-emosi tidak menyenangkan atau tidak diinginkan yang Anda alami dalam kehidupan sehari-hari dapat muncul dalam mimpi Anda juga.
Baca juga: Mimpi Merdeka Meneliti
Beberapa ahli telah berteori bahwa mengatur perasaan ini di alam mimpi dapat membantuu Anda mulai menyelesaikan perasaan ini tanpa stres.
Beberapa peneliti mimpi menyebutkan bahwa mimpi juga bisa merepresentasikan sebagai simulasi ancaman.
Menurut teori simulasi ancaman, mimpi memberikan kesempatan untuk berlatihh mengidentifikasi, menghindari dan menangani potensi ancaman.
Dengan menangani ancaman ini secara aman dalam mimpi, Anda mungkin merasa lebih aman dalam kehidupan nyata Anda.
Hal ini diyakini oleh para peneliti dengan melihat hasil temuan penelitian tahun 2009, di mana mereka membandingkan mimpi anak-anak yang mengalami trauma dengan anak-anak yang tidak memiliki trauma apapun.
Baca juga: Demam Kok Bikin Kita Mimpi Buruk? Ilmuwan Menjawabnya