Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Otak Bisa Lebih Panas dari Bagian Tubuh yang Lain, Apa Sebabnya?

Kompas.com - 14/06/2022, 09:03 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Otak manusia yang sehat bisa lebih panas dari yang kita duga. Bahkan, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa suhunya bisa mencapai hampir 41 derajat celsius pada otak wanita.

Temuan ini pun dapat memberikan kontribusi mengenai bagaimana pengobatan medis bagi orang yang memiliki cedera otak.

Selain itu, menurut Nina Rzechorzek peneliti di MRC Laboratory of Molecular Biology di Cambridge, Inggris akan memberi wawasan lain tentang bagaimana otak bekerja.

Dikutip dari New Scientist, Senin (13/6/2022), suhu otak normal umumnya diasumsikan sama dengan bagian tubuh lainnya, sekitar 37 derajat celsius. Namun, peneliti tak memiliki cara untuk mengatahui dengan pasti.

Baca juga: Gejala Gegar Otak Bisa Bertahan Selama Bertahun-tahun, Studi Ini Jelaskan

Pada orang dengan cedera kepala mungkin memiliki pemeriksaan suhu sangat sensitif yang dimasukkan ke dalam otak mereka, tetapi itu tak dilakukan pada orang yang tak memerlukan pemantauan suhu.

Nah, untuk mengetahuinya soal suhu otak manusia ini, tim Rzechorzek mengamati otak 40 orang sehat dengan setengahnya adalah wanita.

Tim menggunakan teknik yang relatif baru yang disebut spektroskopi resonansi magnetik yang menggunakan mesin MRI untuk mengukur suhu berbagai bagian otak secara non-invasif pada orang sehat.

Ini adalah pertama kalinya teknik tersebut digunakan untuk mengukur variasi suhu otak di siang hari dan selama siklus menstruasi.

Hasil dari analisis menunjukkan bahwa suhu otak berkisar antara 36,1 derajat celsius hingga 40,9 derajat celsius, rata-rata 2,5 derajat celsius lebih tinggi daripada suhu tubuh yang diukur dengan pengukur di mulut.

Suhu itu mungkin akan dianggap sebagai penanda demam jika terdeteksi di tempat lain di tubuh. Namun, hal tersebut menurut peneliti merupakan hal yang masuk akal karena otak sangat aktif secara metabolik.

Sedangkan untuk pembacaan suhu tertinggi dari otak berasal dari thalamus, salah satu bagian terdalam dari otak yang mungkin kurang didinginkan oleh pembuluh darah organ.

"Itu lebih panas di intinya," kata Rzechorzek.

Baca juga: 5 Kebiasaan Buruk yang Dapat Merusak Otak

 

Tim juga menemukan bahwa otak sekitar 0,9 derajat celsius lebih dingin di malam hari yang mungkin karena ada aliran darah yang lebih besar ke organ saat kita tidur.

Sementara itu, otak wanita dalam penelitian ini 0,4 derajat celsius lebih panas daripada pria.

Perbedaan ini kemungkinan besar terjadi selama paruh kedua siklus menstruasi, antara ovuluasi dan menstruasi, dibandingkan dengan paruh pertama.

Lebih lanjut, dokter terkadang mencoba menurunkan suhu tubuh orang yang mengalami cedera otak.

Itu dilakukan karena dokter khawatir suhu tinggi akan berbahaya bagi pasien. Namun, pendekatan tersebut menurut Rzechorzek mungkin perlu direvisi.

"Pekerjaan kami juga membuka pintu untuk penelitian di masa depan tentang apakah gangguan ritme suhu otak harian dapat digunakan sebagai biomarker awal untuk beberapa gangguan otak kronis, termasuk demensia," tambah Rzechorzek.

Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Brain.

Baca juga: Astronot Alami Perubahan Otak Setelah Berbulan-bulan Kembali ke Bumi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com