Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Gegar Otak, Kondisi yang Dialami Marc Marquez akibat Terjatuh di MotoGP Mandalika?

Kompas.com - 20/03/2022, 19:45 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Pebalap dari tim Repsol Honda, Marc Marquez absen dari MotoGP Mandalika akibat mengalami gegar otak.

Kondisi itu dialaminya setelah terjatuh ketika sesi pemanasan di sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat, Lombok, Nusa Tenggara Barat pada Minggu (20/3/2022).

Dikutip dari pemberitaan Kompas.TV, Minggu (20/3/2022) Marquez pun langsung dilarikan ke Rumah Sakit Mataram untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Marc Marquez dinyatakan tidak fit, sehingga gagal mengikuti Pertamina Grand Prix of Indonesia.

"Marc Marquez (Tim Repsol Honda) telah dinyatakan tidak fit untuk Grand Prix Pertamina Indonesia setelah menderita gegar otak dalam kecelakaan besar di Turn 7 Warm Up," demikian keterangan resmi yang ditulis di lama resmi MotoGP.

Lantas, apa itu gegar otak, kondisi yang dialami Marc Marquez?

Baca juga: Marc Marquez Alami Gegar Otak Usai Jatuh di MotoGP Mandalika, Ini Dampaknya pada Tubuh

Dilansir dari Healthline, Selasa (1/3/2022) gegar otak adalah cedera otak traumatis (TBI) yang dapat memengaruhi fungsi otak.

Efek gegar otak seperti yang dialami Marc Marquez umumnya bersifat sementara seperti sakit kepala, masalah dengan konsentrasi, memori, keseimbangan dan koordinasi.

Kondisi tersebut dapat terjadi setelah benturan di kepala, terjatuh, ataupun kecelakaan yang melibatkan kepala. Sementara itu, gegar otak biasanya tidak mengancam jiwa, namun dapat menyebabkan gejala serius yang memerlukan perawatan medis.

Biasanya, gegar otak banyak dialami atlet maupun seseorang yang aktif berolahraga sepak bola, gulat, hoki es, bola basket, hoki lapangan, dan lacrosse.

Gejala gegar otak

Adapun gejala gegar otak bergantung pada tingkat keparahan cedera, dan situasi orang yang terluka. Beberapa orang dengan gegar otak mungkin mengalami pusing, bahkan bisa kehilangan kesadaran.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), gejala gegar yang mungkin dialami seseorang di antaranya:

  • Sakit kepala
  • Mual atau muntah
  • Kebingungan atau merasa disorientasi
  • Mengantuk atau merasa lesu
  • Pusing
  • Penglihatan ganda atau penglihatan kabur
  • Kepekaan terhadap cahaya atau kebisingan
  • Masalah keseimbangan
  • Refleks dan respons yang lambat

Baca juga: Gegar Otak karena Kecelakaan? Kenali Gejala dan Penanganannya

Gejala tersebut bisa berlangsung segera setelah insiden benturan di kepala terjadi, atau beberapa jam setelahnya.

Kemudian, gegar otak dapat disertai dengan cedera pada tulang belakang, maka bila ada seseorang yang mengalami cedera leher atau punggung, hindari memindahkannya dan hubungi ambulans untuk meminta bantuan.

Namun, jika Anda harus memindahkan orang tersebut lakukanlah dengan sangat hati-hati dengan menjaga agar leher serta punggungnya tidak bergerak untuk mencegah kerusakan di tulang belakang.

Di sisi lain, Anda dapat mengurangi risiko gegar otak dengan melakukan beberapa tindakan pencegahan, meliputi:

  • Memakai helm sesuai standar dan terpasang dengan benar
  • Menggunakan perlengkapan keselamatan atletik
  • Mengikuti pedoman keselamatan dalam olahraga, dan ketika mengoperasikan kendaraan atau peralatan.

Baca juga: Temuan Baru, Atlet Wanita Lebih Mungkin Mengalami Gegar Otak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com