KOMPAS.com - Sebuah penelitian baru memberikan pandangan teranyar mengenai kapan sebenarnya waktu domestikasi atau penjinakan ayam dan mengapa itu dilakukan.
Ahli menyebut, bahwa pertanian padi kemungkinan menjadi awal mula yang menyebabkan ayam menjadi salah satu hewan paling banyak di dunia.
Peneliti juga menemukan bukti, bahwa ayam pada awalnya tidak digunakan sebagai sumber makanan.
DIkutip dari Phys, Selasa (7/6/2022) penelitian sebelumnya mengklaim bahwa ayam didomestikasi sekitar 10.000 tahun yang lalu di China, Asia Tenggara, atau India. Sementara ayam ada di Eropa lebih dari 7000 tahun yang lalu.
Baca juga: Apa Penyebab Warna Kuning Telur Ayam Berbeda-beda?
Namun studi baru menunjukkan bahwa pandangan itu salah. Ayam justru dijinakkan lebih lambat dari yang diperkirakan para peneliti sebelumnya.
Ahli juga mengungkap, bahwa kekuatan pendorong di balik domestikasi ayam adalah pertanian padi kering ke Asia Tenggara, di mana nenek moyang ayam yakni unggas hutan merah tinggal.
Pertanian padi kering ini lah, yang kemudian menjadi magnet yang menarik unggas hutan tersebut turun dari pohon dan memulai hubungan yang lebih dekat antara manusia dengan unggas hutan, hingga akhirnya menghasilkan ayam seperti yang saat ini kita lihat.
“Pertanian menciptakan lingkungan yang lebih terbuka, tidak terlalu tertutup pohon, yang sebenarnya merupakan lingkungan di mana unggas hutan merah berkembang biak. Dan mereka bisa saja memakan limbah dari manusia,” papar Ophélie Lebrasseur peneliti dari Pusat Antropobiologi dan Genomik Toulouse di Prancis
Hal ini menunjukkan, bahwa burung tertarik pada pemukiman manusia, dan seleksi alam mungkin memainkan peran dalam mengubah mereka menjadi ayam domestik.
Hasil tersebut terkuak berkat evaluasi ulang kembali sisa-sisa ayam yang ditemukan di lebih dari 600 lokasi di 89 negara.
Peneliti memeriksa kerangka, lokasi pemakaman, dan catatan sejarah tentang masayarakat dan budaya di mana tulang ditemukan. Dan tulang tertua ayam domestik ditemukan di Ban Non Wat, di Thailan Tengah.
Tim juga menggunakan penanggalan radiokarbon untuk menetapkan usia 23 ayam paling awal yang ditemukan di Eurasia barat dan Afrika barat laut.
"Evaluasi ulang komprehensif ayam ini pertama-tama menunjukkan betapa salahnya pemahaman kita tentang waktu dan tempat domestikasi ayam," papar Greger Larson, peneliti dari Universitas Oxford.
"Dan yang paling menarik, kita menunjukkan bagaimana pengaruh pertanian padi kering bertindak sebagai katalis untuk proses domestikasi ayam dan penyebaran globalnya," imbuhnya.
Baca juga: Mengenal Nenek Moyang Ayam yang Berasal dari Asia