Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaga Kondisi Tubuh, Menkes Budi Minta Lansia Rutin Olahraga hingga Skrining Kesehatan

Kompas.com - 05/06/2022, 16:05 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta orang lanjut usia (lansia), untuk menjaga kesehatan sejak dini. Hal tersebut dapat dilakukan melalui berbagai aktivitas, di antaranya olahraga hingga skrining kesehatan secara rutin.

“Bapak/ibu harus menjaga supaya bapak/ibu tetap sehat. Tugas kami di Kementerian Kesehatan adalah memastikan bapak/ibu tahu bagaimana caranya untuk bisa hidup tetap sehat," ujar Budi dalam Kick Off Gerakan Kesehatan Lansia dan Peluncuran Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK) dilansir dari laman Kemenkes, Sabtu (4/6/2022).

Kebiasaan ini, lanjut dia, bertujuan agar para lansia di Indonesia bisa tetap hidup sehat dan produktif dalam menjalankan aktivitas di tengah masyarakat.

Baca juga: Berapa Lama Waktu Tidur Ideal untuk Lansia? Studi Jelaskan

Menkes Budi membeberkan upaya menjaga kesehatan lansia yang dapat dilakukan antara lain melalui aktivitas fisik seperti berjalan kaki, senam, naik sepeda, dan sebagainya selama 30 menit, lima hari dalam seminggu.

“Bahkan sejak usia 50 masih bisa dimulai rutinitas hidup sehat, jangan menunggu ketika memasuki usia lansia (60 tahun). Mulai dengan melakukan aktifitas fisik selama 30 menit setiap hari minimal 5 hari dalam seminggu," terang Budi.

Selain aktivitas fisik, ia juga menyarankan agar lansia melakukan aktivitas senam otak.

Ia menegaskan langkah preventif dan promotif merupakan cara yang paling efektif untuk menjaga diri tetap sehat. Sehingga rutinitas hidup sehat harus dimulai sejak dini.

Pentingnya skrining kesehatan

Di samping rutin olahraga, lansia juga diimbau untuk menjalani skrining kesehatan untuk mempercepat tegaknya diagnosis saat adanya potensi penyakit yang lebih berat. Dengan demikian upaya pencegahan penyakit tetap dapat dilakukan.

“Apabila indikasi penyakit berat bisa terdeteksi lebih dini, maka kita bisa lebih memastikan kesehatan kita kedepannya. Menjaga kesehatan jauh lebih baik dan lebih murah,” ucap Budi.

Baca juga: Lebih dari 20 Persen Lansia di Indonesia Alami Gangguan Memori, Ini Hasil Studinya

Pada kesempatan ini, Budi turut meluncurkan Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK) yang dapat digunakan oleh petugas kesehatan untuk merekam hasil pemeriksaan kesehatan pasien.

Dijelaskannya, aplikasi ASIK merupakan pencatatan individu deteksi dini penyakit tidak menular secara digital. Saat ini, ASIK dapat digunakan untuk usia produktif di atas 15 tahun sampai kelompok usia lanjut.

Adapun pencatatan hasil deteksi dini individual oleh tenaga kesehatan, kader posyandu atau posbindu, caregiver atau pendamping melalui ASIK, dan secara mandiri (self-assessment) terkait status risiko melalui pengembangan tahap berikutnya dari PeduliLindungi.

Keduanya akan saling terintegrasi dan melengkapi agar monitoring oleh fasilitas layanan kesehatan primer lebih mudah.

Kemudian, status risiko masyarakat dapat segera diketahui secara real-time, pemberian obat hingga rekomendasi untuk tindakan medis lanjutan kepada fasilitas kesehatan rujukan dilakukan dengan lebih efisien.

“Kedua aplikasi ini akan saling terintegrasi nantinya. Aplikasi ASIK akan merekam hasil pemeriksaan kesehatan pasien, yang nantinya bisa diakses oleh pasien pada aplikasi peduli lindungi," pungkas Budi.

Baca juga: 5 Kebiasaan yang Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh Lansia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com