Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Berencana Hancurkan Satelit Starlink Milik Elon Musk, Apa Alasannya?

Kompas.com - 30/05/2022, 19:30 WIB
Zintan Prihatini,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peneliti militer China mengumumkan rencana untuk menghancurkan sistem satelit Starlink milik Elon Musk, jika mengancam keamanan nasional negaranya. Oleh karena itu, mereka mulai mengembangkan senjata anti-satelit terbaru.

Menurut studi yang dipublikasikan di Modern Defence Technology, para peneliti menyampaikan bahwa China perlu mengembangkan senjata, termasuk sistem yang bisa mengawasi, menonaktifkan, bahkan menghancurkan megakonstelasi Starlink.

"Kombinasi metode soft dan hard kill harus diadopsi untuk membuat beberapa satelit Starlink kehilangan fungsinya dan menghancurkan sistem operasi konstelasi," tulis tim peneliti yang dipimpin Ren Yuanzhen, dari Beijing Institute of Tracking and Telecommunications.

Adapun rencana untuk menyerang sistem Starlink akan membutuhkan beberapa hal dengan biaya yang tergolong rendah, namun efisiensinya tinggi.

Baca juga: Roket SpaceX Digunakan Lagi, Populasi Satelit Starlink di Orbit Bumi Bertambah

Sejauh ini, mereka menyarankan agar pemerintah China membangun satelit mata-matanya sendiri untuk mengintai Starlink.

Selanjutnya, menemukan cara baru yang lebih baik untuk meretas sistemnya, dan mengembangkan metode guna menonaktifkan satelit dalam jaringan.

Seperti dilansir dari Live Science, Jumat (27/5/2022); China telah menyiapkan beberapa metode untuk menonaktifkan satelit.

Di antaranya adalah menggunakan perangkat gelombang mikro yang bisa mengganggu komunikasi, laser resolusi milimeter untuk merekam gambar resolusi tinggi, serta rudal anti-satelit jarak jauh atau long-range anti-satellite (ASAT).

Meski begitu, para peneliti di China mengatakan langkah-langkah ini tidak akan cukup untuk menghancurkan satelit Starlink di orbit Bumi.

Mereka tidak merincikan langah seperti apa yang akan diambil untuk memperkuat tujuannya tersebut.

Baca juga: Bagaimana Badai Matahari Bisa Menghancurkan Satelit Starlink? Ini Penjelasan Pakar

Untuk diketahui, Starlink adalah proyek internet satelit yang dikembangkan SpaceX untuk memancarkan internet broadband dari luar angkasa ke pengguna di seluruh dunia. Proyek ambisius ini akan melibatkan puluhan ribu satelit yang bergabung dalam konstelasi.

Sejak Starlink pertama diluncurkan pada 2019, SpaceX telah menempatkan lebih dari 2.300 satelit ke orbit rendah Bumi.

Kini perusahaan itu berencana mengirim hingga 42.000 satelit ke luar angkasa, untuk membentuk megakonstelasi yang lebih besar.

Tidak hanya untuk kebutuhan komersial, satelit internet Starlink juga dimanfaatkan untuk aktivitas militer.

SpaceX pun sudah terikat kontrak dengan Kementerian Pertahanan Amerika Serikat untuk mengembangkan teknologi baru berdasarkan platform Starlink, termasuk instrumen sensitif yang bisa mendeteksi maupun melacak senjata hipersonik di atmosfer.

Baca juga: Ramai-ramai Kirim Satelit ke Antariksa, Ini Bahayanya Menurut Pakar

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com