Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Meningitis Bisa Lindungi dari Gonore atau Gonorrhea, Studi Jelaskan

Kompas.com - 14/04/2022, 15:00 WIB
Mela Arnani,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyakit menular seksual kencing nanah atau gonore (gonorrhea) disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae atau Gonococcus. Bakteri ini berbahaya karena dapat menyerang bagian dubur, serviks (leher rahim), uretra (saluran kencing dan sperma), mata, dan tenggorokan.

Melansir US News, Rabu (13/4/2022); salah satu penyakit menular seksual ini menjadi semakin kebal terhadap antibiotik, meningkatkan kekhawatiran akan potensi superbug. Sejauh ini, belum ada vaksin yang dikhususkan untuk melawan gonore.

Kendati begitu, dua penelitian terbaru menemukan bahwa vaksin meningitis yang tersedia kemungkinan menawarkan perlindungan terhadap penyakit gonore.

Untuk diketahui, meningitis adalah penyakit peradangan selaput yang menutupi otak dan tulang belakang yang berpotensi mengancam jiwa.

Ada dua vaksin meningitis yang tersedia di Amerika Serikat, yaitu vaksin MenACWY (Menactra, Menceo, dan MenQuadfi) yang melindungi dari strain A, C, W, dan Y; serta vaksin MenB-4C (Bexsero) yang melindungi dari strain B.

Baca juga: Kanker Serviks: Gejala dan Waktu yang Tepat untuk Melakukan Skrining

Hasil studi yang menjanjikan

Nah salah satu studi baru yang ditulis oleh ahli epidemiologi di Pusat Pengendalian Penyakit AS Divisi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular Seksual (PMS) Dr. Winston Abara melihat vaksin MenB-4C, yang tidak direkomendasikan secara rutin untuk semua remaja dan dewasa muda.

Dalam studi ini, para peneliti meninjau catatan kesehatan dari hampir 110.000 anak berusia 16 hingga 23 tahun dari New York City dan Philadelphia, untuk melihat daftar orang yang telah didiagnosis dengan gonore atau klamidia, penyakit menular seksual lainnya, dari 2016 hingga 2018.

Sebagai informasi, chlamydia dan gonorrhea mempunyai faktor risiko serupa, tapi vaksin meningitis tidak memberikan perlindungan terhadap klamidia.

Para peneliti lantas memeriksa catatan imunisasi untuk melihat siapa yang telah menerima vaksin MenB-4C.

Ditemukan ada lebih dari 18.000 kasus gonore terdeteksi, dan hampir 7.700 orang divaksinasi dengan MenB-4C, dengan sekitar setengahnya menerima satu dosis dan yang lainnya menerima dua dosis penuh.

Baca juga: Kapan Waktu Terbaik Lakukan Vaksinasi HPV untuk Cegah Kanker Serviks?

Hasil penelitian menunjukkan, vaksinasi MenB-4C lengkap memberikan perlindungan 40 persen terhadap gonore, dan satu dosis memberikan perlindungan 26 persen.

“Vaksin MenB-4C mungkin menawarkan perlindungan silang terhadap gonore, tapi uji klinis untuk menguji kemanjuran vaksin masih diperlukan,” ujar Abara, Kamis (14/4/2022).

Hal itu diungkapkan karena penelitian ini sebetulnya tidak dirancang untuk melihat bagaimana vaksin MenB-4C dapat melindungi terhadap gonore. Namun, kesamaan genetik antara N. meningitidis yang menyebabkan meningitis dan N. gonorrhoeae yang menyebabkan gonore memungkinkan adanya perlindungan silang.

“Uji coba klinis MenB-4C sedang berlangsung dan diperlukan untuk menilai secara lengkap dan akurat mekanisme perlindungan terhadap gonore,” papar Abara.

Dalam penelitian terkait yang dilakukan di Australia Selatan, dua dosis vaksin 33 persen ditemukan efektif melawan gonore pada remaja dan dewasa muda.

“Ada potensi untuk melindungi dari dua infeksi serius dengan satu vaksin,” kata rekan penulis studi Dr. Helen Marshall, yang merupakan seorang profesor vaksinologi di University of Adelaide di Australia.

Baca juga: Mengenal Kanker Ovarium: Gejala, Penyebab, Jenis, hingga Stadiumnya

"Kami tidak tahu berapa lama perlindungan ini akan bertahan, dan kami akan memantaunya untuk melihat apakah ada manfaat yang berkelanjutan atau jika ada perlindungan yang berkurang terhadap gonore," lanjut dia.

Adapun kedua studi tersebut telah dipublikasikan secara online pada 12 April di jurnal The Lancet Infectious Diseases.

Bisa jadi strategi penting melawan gonore

Direktur medis Center for Positive Living/ID Clinic di Montefiore Medical Center dan profesor kedokteran di Albert Einstein College of Medicine di New York City Robert Grossberg mengatakan, penelitian baru ini menambah informasi yang ada bahwa vaksin meningitis dapat melindungi orang dari gonore.

Saat ini, vaksin MenB direkomendasikan untuk orang dewasa atau remaja dengan peningkatan risiko meningitis, seperti orang yang memiliki gangguan kekebalan tertentu, minum obat tertentu, atau terkena wabah meningitis.

"Jika kami percaya bahwa vaksin ini atau beberapa formulasi terkait adalah pelindung terhadap gonore, saya menduga bahwa saya akan lebih merekomendasikannya," papar Grossberg.

Baca juga: Mengenal Tanda-tanda Kanker Prostat, Apa Saja?

“Mengingat betapa umum gonore pada populasi remaja dan dewasa muda, dan bahwa kita menghadapi peningkatan resistensi antibiotik pada bakteri yang menyebabkannya, vaksin adalah strategi penting dalam mencegah penyakit," pungkas dia.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mencatat, gonore menyebar melalui hubungan seksual dan umumnya terjadi pada orang berusia 15-24 tahun.

Gejalanya meliputi buang air kecil yang menyakitkan atau terbakar, dan/atau keluarnya cairan dari penis atau vagina. Tapi, tidak semua orang yang terinfeksi akan mengalami gejala. Jika tidak diobati, gonore dapat menyebabkan masalah serius pada pria dan wanita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com