Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Astronom Berhasil Temukan Komet Terbesar di Tata Surya, Seperti Apa?

Kompas.com - 14/04/2022, 13:01 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

Awal penemuan komet Bernardinelli-Bernstein

Komet raksasa yang baru diketahui ini pertama kali teramati di tahun 2010. Seperti dilansir dari Space, Rabu (13/4/2022) setelahnya astronom Pedro Bernadinelli dan Gary Bernstein menemukan objek tersebut dalam data yang dikumpulkan Dark Energy Survey di Cerro Tololo Inter-American Observatory di Chili.

Kemudian, di tahun 2021 penemuan komet Bernardinelli-Bernstein atau C/2014 UN271 diumumkan ke publik.

Sejak penemuannya, komet Bernardinelli-Bernstein dipelajari dengan berbagai perangkat, termasuk memanfaatkan teleskop darat serta teleskop luar angkasa seperti Hubble.

Baca juga: Berdiameter 155 Km, Komet Raksasa Dekati Tata Surya Bagian Luar

Sementara itu, titik orbit komet Bernardinelli-Bernstein diperkirakan mencapai 3,2 miliar km dari Matahari, di mana objek ini memiliki suhu sekitar minus 211 derajat Celcius.

"Kami menduga komet itu mungkin cukup besar, tetapi kami membutuhkan data terbaik untuk mengonfirmasi hal ini," ujar penulis studi.

Selanjutnya, mereka menggunakan teleskop Hubble untuk mengambil lima foto komet pada 8 Januari 2022 dan terbukti bahwa komet Bernardinelli-Bernstein adalah yang terbesar saat ini.

Sebelumnya, komet C/2002 VQ94 yang terlihat pada tahun 2002 adalah komet terbesar yang pernah ditemukan dan diperkirakan memiliki diameter 96 km.

NASA mengatakan, arah komet menuju Matahari selama lebih dari satu juta tahun. Sedangkan yang paling dekat dengan Bumi jaraknya sekitar 1,6 miliar km yang tidak bisa dicapai setidaknya hingga tahun 2031.

Sayangnya, pengamatan singkat yang berhasil ditangkap teleskop Hubble tidak mencakup panjang perjalanan komet Bernardinelli-Bernstein selama di luar angkasa.

Para ilmuwan memiliki waktu sekitar satu dekade untuk meningkatkan peluang pengamatan selanjutnya, untuk mempelajari lebih lanjut tentang C/2014 UN271 saat komet semakin dekat dengan Bumi.

Baca juga: Studi Sebut Komet yang Tabrak Bumi Bantu Memicu Lahirnya Peradaban

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com