Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/04/2022, 14:32 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan dengan menghancurkan jenis sel darah putih yang membantu tubuh melawan infeksi. 

Virus ini dapat meningkatkan risiko infeksi serius dan penyakit kronis tertentu.

Sementara itu, sebagaimana dilansir dari Medline Plus, AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrom) adalah tahap akhir dari infeksi HIV. 

AIDS terjadi ketika sistem kekebalan tubuh rusak parah akibat serangan virus.

Seseorang bisa tertular atau menularkan HIV hanya melalui aktivitas tertentu, seperti seks atau penggunaan narkoba suntikan.

Baca juga: Survei: 38 Persen Orang Melewatkan Skrining HIV karena Takut Hasil Positif

 

Mengutip HIVinfo, HIV hanya dapat ditularkan melalui cairan tubuh tertentu dari orang yang mengidap HIV. Cairan tubuh yang dimaksud adalah:

  • Darah
  • Air mani
  • Cairan pra-mani
  • Cairan rektal
  • Cairan vagina
  • Air susu ibu (ASI)

Penularan HIV hanya mungkin terjadi jika cairan-cairan tersebut bersentuhan dengan selaput lendir (di dalam rektum, vagina, lubang penis, dan mulut), jaringan yang rusak, atau langsung disuntikkan ke dalam aliran darah (dari jarum suntik).

HIV juga dapat menular dari seorang ibu dengan HIV ke anaknya selama kehamilan, persalinan, atau menyusui.

Seseorang tidak dapat tertular HIV dari kontak biasa dengan pengidap HIV, seperti jabat tangan atau pelukan. 

Baca juga: NIH Luncurkan Uji Klinis Tiga Vaksin HIV mRNA, Apa Saja Vaksinnya?

HIV juga tidak menular melaui kontak dengan benda-benda, seperti dudukan toilet, gagang pintu, atau piring yang digunakan oleh pengidap HIV.

Cara menghindari HIV/AIDS

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan HIV/AIDS.

Dilansir dari Healthline, berikut adalah 5 cara mencegah HIV/AIDS:

1. Gunakan kondom saat berhubungan seks

Kondom merupakan penghalang untuk mencegah penularan HIV dan infeksi menular seksual (IMS) lainnya.

Kondom lateks biasanya digunakan sebagai penghalang antara pasangan seksual untuk menghindari berbagi cairan tubuh. 

Baca juga: Pasien HIV di Amerika Serikat Diklaim Sembuh Setelah Jalani Transplantasi Sel Punca

Perlu diketahui bahwa bertukar cairan dapat terjadi kapan saja selama hubungan seksual, tidak hanya ketika seseorang ejakulasi.

2. Pilih pasangan seksual dengan bijak

Dalam beberapa kasus, peluang untuk tertular atau menularkan HIV dapat meningkat dengan jumlah pasangan seksual yang dimiliki.

Setiap pasangan memiliki riwayat seksual yang mungkin melibatkan pasangan lain. 

Dengan demikian, pasangan tersebut bisa saja menularkan HIV atau IMS lainnya ke pasangan seksual saat ini.

Hubungan monogami mungkin merupakan upaya yang aman bagi orang yang aktif secara seksual. 

Ini berarti seseorang dan pasangannya hanya akan berhubungan seks dengan satu sama lain.

Baca juga: 5 Fakta tentang HIV/AIDS

3. Lakukan tes HIV dan IMS lain secara teratur

Tes HIV dan IMS secara teratur perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan diri serta untuk mengurangi penularan kondisi ini kepada orang lain.

Sebaiknya, lakukan tes bersama dengan pasangan agar dapat memastikan bahwa tidak ada risiko penularan HIV dan IMS satu sama lain saat memulai hubungan seksual.

4. Hindari penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol

Hindari situasi yang dapat menyalahgunakan obat-obatan atau alkohol yang mungkin memberikan peluang lebih tinggi untuk membuat pilihan yang buruk tentang hubungan seksual.

5. Konsultasi dengan dokter untuk obat pencegah HIV/AIDS

Bicaralah dengan penyedia layanan kesehatan terkait konsumsi profilaksis pra-pajanan (PrPP).

PrPP adalah pilihan pencegahan HIV untuk orang yang tidak memiliki HIV tetapi berisiko terkena HIV. 

Baca juga: Varian HIV Baru Ditemukan di Eropa, Seperti Apa?

PrPP melibatkan penggunaan obat HIV tertentu setiap hari untuk mengurangi risiko tertular HIV melalui hubungan seks atau penggunaan narkoba suntikan.

PrPP mungkin dibutuhkan bagi orang yang berpasangan dengan seseorang yang memiliki HIV atau aktif secara seksual tetapi tidak dalam hubungan monogami.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com