Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien HIV di Amerika Serikat Diklaim Sembuh Setelah Jalani Transplantasi Sel Punca

Kompas.com - 16/02/2022, 19:30 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang pasien wanita di Amerika Serikat dilaporkan telah sembuh dari infeksi HIV (human immunodeficiency virus) yang diidapnya.

Pasien tersebut menjadi wanita pertama, dan orang ketiga yang tercatat berhasil sembuh dari HIV setelah menerima transplantasi sel punca atau stem cell.

Melansir The Guardian, Selasa (15/2/2022) wanita yang juga mengidap leukimia itu sembuh dari HIV tanpa memerlukan terapi obat antiretroviral.

Setelah menerima transplantasi sel punca dari darah tali pusat untuk mengobati leukimia yang dideritanya, wanita tersebut dinyatakan terbebas dari HIV, selama 14 bulan tanpa pengobatan antiretroviral.

Pasien wanita ini pun menjadi orang ketiga yang sembuh dari HIV, di mana dua orang sebelumnya adalah pria dengan HIV yang menerima sel punca dari sumsum tulang belakang.

Baca juga: Varian HIV Baru Ditemukan di Eropa, Seperti Apa?

Para peneliti mengungkapkan, bahwa pasien menerima transplantasi sel punca dari darah tali pusat, bisa digunakan sebagai sebuah metode terbaru mengenai pengobatan HIV/ADIS untuk banyak orang.

Sebab, sel punca tali pusat lebih banyak tersedia, dibandingkan sel punca dari sumsum tulang belakang.

“Kami memperkirakan ada sekitar 50 pasien per tahunnya di Amerika Serikat yang dapat memperoleh manfaat dari prosedur ini,” ujar dokter yang mengobati pasien HIV itu, Dr Koen van Besien.

Adapun kasus wanita sembuh dari HIV telah dipresentasikan dalam konferensi ilmiah Retroviruses and Opportunistic Infections di Denver, Amerika Serikat. Pada tahun 2013 lalu, dia didiagnosis mengidap HIV.

Kemudian, empat tahun setelahnya dia didiagnosis dokter menderita leukemia.

“Ini adalah laporan ketiga dari penyembuhan di rangkaian (perawatan) ini, dan yang pertama pada wanita yang hidup dengan HIV,” kata Presiden dari International AIDS Society, Sharon Lewin dilansir dari Reuters, Rabu (16/2/2022).

Kasus ini adalah bagian dari studi besar yang dipimpin oleh Yvonne Bryson dari University of California Los Angeles (UCLA), serta Deborah Persaud dari Johns Hopkins University di Baltimore.

Peneliti mengungkapkan, bahwa studi tersebut bertujuan untuk memantau 25 orang dengan HIV yang menjalani transplantasi sel punca yang diambil dari darah tali pusat, untuk pengobatan kanker dan kondisi serius lainnya.

Baca juga: Wanita di Argentina Sembuh dari HIV karena Sistem Kekebalannya Sendiri

Pada percobaan pertama, para pasien menjalani kemoterapi untuk membunuh sel-sel kanker.

Kemudian, para dokter melakukan transplantasi sel induk dari individu dengan mutasi genetik tertentu, di mana mereka kekurangan reseptor yang dimanfaatkan oleh virus dalam menginfeksi sel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com