"Untuk yang ginjalnya harus diangkat, alasan medisnya adalah ginjal yang bermasalah tersebut dapat merusak tubuh lain jika tidak diangkat. Terutama terkait efek tekanan darah tinggi pada ginjal yang rusak," sambungnya.
Dia menambahkan bahwa manusia yang bisa hidup dengan satu ginjal, lebih berisiko terkena darah tinggi maupun infeksi.
Selain itu, karena ginjal yang hanya satu itu bekerja dengan keras dengan beban seluruh tubuh, maka akan lebih mudah mengalami kerusakan ginjal.
Sehingga, orang dengan satu ginjal lebih mudah terkena gagal ginjal kronis yang mengharuskannya menjalani terapi pengganti ginjal seperti hemodialisa.
Dokter Mauludi mengatakan, memiliki satu ginjal saja bisa membahayakan jika orang tersebut tidak menjaga aktivitas dan dietnya. Kendati demikian, mereka tetap bisa hidup dengan normal.
Baca juga: Bukan Hanya Orang Tua, Penyakit Ginjal Bisa Dialami Usia Muda, Ini Penyebabnya
"Namun harus dicamkan bahwa fungsi ginjal paling utama adalah filtrasi darah dari kotoran tubuh, sehingga jika produksi kotoran tubuh orang tersebut tinggi dari aktivitas, diet, atau penyakit bawaan maka beban ginjal akan tinggi," imbuhnya.
Apabila hal tersebut terjadi, pada akhirnya organ ginjal akan rusak. Lantaran hanya memiliki satu ginjal seperti yang dialami Acha Septriasa, organ ini akan bekerja lebih keras dari normalnya.
Oleh sebab itu, Mauludi berkata, seseorang yang hanya memiliki satu ginjal perlu untuk menjaga pola makan serta aktivitas fisik.
Seperti yang disebutkannya, orang dengan satu ginjal rentan terdarah tinggi dan infeksi, dengan demikian disarankan diet rendah garam serta minum air putih yang cukup.
"Jika mempunyai penyakit penyerta, maka seringlah kontrol ke dokter untuk pengobatan rutin. Target dari orang yang hanya punya satu ginjal adalah menjaganya sehingga tidak cepat rusak, sehingga terhindar dari komplikasi gagal ginjal," jelas Mauludi.
Acha Septriasa punya satu ginjal yang baru diketahuinya saat dia berusia 18 tahun. Kondisi itu terdeteksi saat ia mengeluhkan sering pingsan.
Baca juga: Penyebab Gagal Ginjal dan Faktor Risikonya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.