Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti BRIN Kembangkan Radiasi Gamma, Untuk Apa?

Kompas.com - 05/04/2022, 19:02 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sehingga PRTRRB dapat melakukan pengembangan sumber radioaktif tertutup skandium-46 untuk menguji gamma scanning dengan didukung ketiga fasilitas reaktor itu.

“Pengembangan ini meliputi pembuatan desain sumber radiasi Sc-46 melalui teknik aktivasi netron di Reaktor Triga 2000 Bandung, sebagai upaya untuk menguji keandalan sumber Sc-46 dalam deteksi kerusakan peralatan di industri, terutama pada kolom distilasi atau penyulingan,” jelas Duyeh dilansir dari laman resmi BRIN, Minggu (3/4/2022).

Lebih lanjut, Duyeh berkata bahwa proses scanning kolom distilasi atau penyulingan bejana yang dilakukan menggunakan radioisotop gamma bersegel (sealed) tertutup, serta detektor radiasi.

“Profil kepadatan relatif dari isi kolom akan diperoleh yaitu area yang mengandung bahan dengan kepadatan yang relatif tinggi, seperti cairan dan/atau logam, memberikan intensitas radiasi yang relatif rendah," tutur Duyeh.

"Sedangkan area dengan kepadatan yang relatif rendah, seperti ruang uap di antara baki, menghasilkan tingkat intensitas radiasi yang tinggi,” sambungnya.

Baca juga: Tak Seperti Avenger Hulk, Begini Dampak Paparan Gamma di Dunia Nyata

Melalui proses ini, para peneliti bisa mendapatkan informasi signifikan mengenai kondisi bejana yang digunakan untuk mengidentifikasi malfungsi instalasi dalam kolom distilasi.

Dengan demikian, teknisi dan operator dapat menentukan status kolom tersebut dan membuat pengaturan untuk pemeliharaan serta mencegah penutupan darurat.

“Karena prosesnya tidak melibatkan kotak langsung dengan bagian dalam bejana, proses ini juga menghindari kemungkinan korosi, suhu atau masalah tekanan," ujar Duyeh.

Dia menambahkan, kolom proses adalah komponen penting dalam penyulingan minyak mentah untuk mengubahnya menjadi bahan bakar yang berharga, serta dalam mempertahankan sistem pendingin pabrik. Adapun hasil penelitian ini sedang diuji coba di sejumlah tempat industri.

"Penutupan pabrik untuk pemeliharaan bisa menelan biaya sekitar ribuan dolar per jam, yang berarti jutaan rupiah dalam kerugian setiap hari untuk beroperasi,” pungkasnya.

Baca juga: Jangan Lewatkan, Puncak Hujan Meteor Gamma Normid Mulai Malam Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com