KOMPAS.com - Data penelitian in vivo pertama dari Universitas Washington menunjukkan bahwa AZD7442 AstraZeneca mengurangi beban virus dari semua subvarian Omicron yang diuji di paru-paru.
AZD7442 adalah kombinasi dari dua LAAB yaitu tixagevimab (AZD8895) dan cilgavimab (AZD1061).
Kombinasi tersebut berasal dari sel B yang disumbangkan oleh pasien yang pernah positif SARS-CoV-2 dan telah sembuh.
Baca juga: Obat AZD7442 dari AstraZeneca Diklaim Bisa Netralisir Varian Omicron
AZD7442 ini ditemukan oleh Vanderbilt University Medical Center dan dilisensikan kepada AstraZeneca pada Juni 2022, antibodi monoklonal manusia mengikat tempat-tempat berbeda yang ada di protein spike SARS-CoV-2 dan dioptimalkan oleh AstraZeneca dengan perpanjangan paruh waktu (half-life extension) dan pengurangan reseptor Fc.
Hasil praklinis penelitian in vivo AZD7442
Berikut beberapa fakta data yang berhasil ditemukan dari praklinis penelitian in vivo atau organisme hidup terhadap AZD7442.
Michael S. Diamond, MD, PhD, The Herbert S. Gasser Professor, Departments of Medicine Molecular Microbiology, Pathology & Immunology, Universitas Washington, AS mengatakan, data baru praklinis menggunakan virus 'hidup' otentik menunjukkan, AZD7442 mempertahankan aktivitas penetral yang kuat terhadap subvarian Omicron SARS-CoV-2 BA.2 yang muncul dan sangat menular.
Data juga menunjukkan bahwa AZD7442 mempertahankan aktivitas melawan Omicron BA.1 dan BA.1.1.
Data ini merupakan data in vivo pertama yang mengevaluasi khasiat AZD7442 terhadap varian Omicron, dibandingkan dengan uji aktivitas penetralan in vitro sebelumnya dalam sel yang di kultur.
Temuan Universitas Washington ini dilaporkan secara online di bioRxiv, server pracetak (preprint server).
Data virus 'hidup' tambahan dari Aix-Marseilles Univerity dan data pseudovirus dari the US Food and Drug Administration juga menunjukkan bahwa AZD7442 menetralkan BA.2.
Sebagai informasi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menginformasikan bahwa sejauh ini kasus BA.2 telah diidentifikasi di 85 negara, dengan prevalensi yang meningkat di beberapa bagian dunia.
Baca juga: AZD7442, Obat Covid-19 AstraZeneca Cegah Risiko Kematian hingga 88 Persen