Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/03/2022, 20:02 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Landak adalah hewan mamalia berukuran kecil, yang memiliki wajah seperti kerucut, dengan kaki pendek, dan duri tajam yang menempel pada tubuhnya. Ciri khas unik hewan ini adalah duri landak yang menyelimuti seluruh punggungnya.

Uniknya, penamaan landak yang dalam bahasa Inggris disebut hedgehog bukan tanpa alasan, melainkan memiliki filosofi tersendiri.

Kata "hedge" berasal dari tempat landak membangun pagar sarang, semak, dan semak belukar. Sedangkan "hog" berasal dari suara mendengus dari landak, yang mirip dengan suara babi hutan.

Seperti yang diketahui, duri landak menutupi hampir seluruh bagian tubuhnya kecuali area kaki, wajah, dan perutnya. Sebab, ketiga bagian itu hanya ditutupi rambut kasar.

Dilansir dari San Diego Zoo Wildlife Alliance Animals and Plants, Selasa (22/3/2022) duri landak terbuat dari keratin yaitu kandungan yang juga terdapat pada rambut serta kuku manusia.

Baca juga: Landak Jawa, Satwa Dilindungi dan Durinya Kaya Nutirisi

Lantaran tubuhnya yang kecil, hewan ini sangat bergantung pada duri-durinya, terutama ketika mencari makan, saat tidur, ataupun saat menghadapi lawannya untuk bertahan hidup.

Beberapa orang mungkin masih belum mengetahui, kapan duri landak berdiri. Maka dari itu, serba-serbi hewan kali ini membahas kapan landak menegakkan duri di tubuhnya.

Duri landak akan berdiri saat hewan yang berkerabat dekat dengan spesies moonrats dan celurut ini, melawan predator dengan durinya yang sangat runcing dan tajam. Setidaknya, landak memiliki 3.000 hingga 5.000 duri yang menutupi punggungnya.

Duri tersebut memiliki panjang sekitar 2,5 hingga 3 cm, dan lebar maksimum hingga 2 mm.

Ketika mereka merasa terancam akan serangan, landak dapat melindungi diri dengan menegakkan durinya dengan tujuan menghindari predator yang ingin memangsanya.

Predator juga akan menganggapnya sebagai makanan yang tidak lezat untuk dikonsumsi.

Menariknya, saat merasa terancam, landak mengangkat duri-durinya tegak lurus dengan pola saling menyilang sehingga membuat tubuhnya lancip dan tajam.

Baca juga: Kamasutra Satwa: Tubuh Penuh Duri, Bagaimana Cara Landak Kawin?

Ilustrasi landak mini sedang makan, makanan landak mini. FREEPIK/JCOMP Ilustrasi landak mini sedang makan, makanan landak mini.

Mereka juga menggunakan otot perut, otot punggung, dan kulit tambahan untuk diselipkan di kepala, kaki, serta ekor untuk menggulung tubuhnya menjadi bola.

Cara ini digunakan landak untuk melindungi bagian perutnya yang sangat lembut.

Akibatnya, para predator akan sulit membuka tubuh landak yang menggulung itu, karena terlalu kuat dan duri landak yang tajam.

Apakah duri landak bisa rontok?

Seperti dilansir dari Home and Roost, Selasa (22/3/2022) duri landak bisa rontok ataupun patah.

Namun, mereka tidak serta-merta kehilangan banyak duri dalam satu waktu yang sama.

Beberapa duri landak juga rontok di setiap tahun, dan akan kembali tumbuh di sepanjang hidupnya.

Baca juga: 30 Landak Jawa di Lepas ke Alam Liar dalam Rangka Hari Cinta Puspa

Kondisi seperti stres maupun serangan parasit di kulitnya dapat menyebabkan duri landak rontok, bahkan bisa membuatnya menjadi botak. Namun demikian, duri tersebut tumbuh kembali, ketika landak sudah pulih.

Menariknya, bayi landak tidak memiliki duri lunak seperti yang mungkin Anda bayangkan. Sebab, duri putihnya ini cukup tajam lalu akan mengeras seiring dengan bertambahnya usia.

Landak muda memiliki kontrol pada otot atas tubuhnya, sejak usia sangat dini, sehingga membuat mereka menegakkan durinya untuk melawan pemangsa.

Selain durinya, landak juga memiliki keunikan lain yakni moncongnya yang panjang.

Hewan yang aktif di malam hari itu, menggunakan moncongnya untuk membantu berburu dan memudahkannya memakan mangsanya. Makanan landak antara lain seperti serangga, cacing, ulat, hingga buah beri.

Baca juga: Landak Jawa, Satwa Dilindungi dan Durinya Kaya Nutirisi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com