Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kutub Bumi Memanas, Antartika dan Arktik Mengalami Panas Ekstrem

Kompas.com - 23/03/2022, 08:01 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber PHYSORG


KOMPAS.com - Dua kutub Bumi dilaporkan mengalami pemanasan. Suhu di Antartika dan Arktik mengalami panas ekstrem yang aneh secara simultan.

Dikutip dari Phys, Selasa (22/3/2022), suhu di Kutub Selatan Bumi, Antartika tercatat memanas sekitar 40 derajat Celsius, lebih hangat dari rata-rata. Sedangkan Arktik, Kutub Utara Bumi, suhu panas mencapai sekitar 30 derajat Celsius, lebih hangat dari rata-rata.

Pada pekan lalu, stasiun cuaca di Antartika memecahkan rekor suhu saat wilayah itu mendekati musim gugur.

Stasiun Concordia yang berada di ketinggian 3.234 meter berada pada suhu -12,2 derajat Celsius, yakni sekitar 70 derajat lebih hangat dari suhu rata-rata.

Sedangkan pemantauan suhu Antartika di Stasiun Vostok yang berlokasi di daerah yang lebih tinggi mencapai -17,7 derajat Celsius, mengalahkan rekor sepanjang masa sekitar 15 derajat Celsius, menurut cuitan dari pelacak catatan cuaca ekstrem Maximiliano Herrera.

Sementara itu, suhu di pangkalan cuaca Terra Nova di pesisir, jauh di atas titik beku pada 7 derajat Celsius.

Baca juga: Studi Ungkap Polusi Nanoplastik Pertama Kali Terdeteksi di Kutub Bumi

Kondisi suhu kutub Bumi ini mengejutkan para pejabat di Pusat Data Salju dan Es Nasional di Boulder, Colorado. Sebab, mereka telah memerhatikan bahwa Kutub Utara, di mana suhunya 50 derajat lebih hangat dari rata-rata.

Selain itu, pengamatan di daerah di sekitar Kutub Utara juga mendekati titik leleh. Menurut ilmuwan pusat es Walt Meier, kondisi itu benar-benar tidak biasa di pertengahan Maret.

"Ini (pos pengamatan Kutub Selatan dan Utara Bumi) adalah musim yang berlawanan. Anda tidak melihat bahwa (kutub) utara dan selatan, keduanya mencair pada saat yang sama. Ini jelas kejadian yang tidak biasa," kata Meier kepada The Associated Press.

"Saya belum pernah melihat yang seperti ini di Antartika," kata ilmuwan es Universitas Colorado Ted Scambos, yang baru saja kembali dari ekspedisi ke benua itu.

"Bukan pertanda baik ketika Anda melihat hal semacam itu (suhu dua kutub Bumi memanas) terjadi," kata ahli meteorologi University of Wisconsin, Matthew Lazzara.

Baca juga: Mengapa Tak Ada Beruang Kutub di Antartika?

Halaman:
Sumber PHYSORG
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com