KOMPAS.com - Sabuk asteroid adalah bagian dari tata surya kita. Sabuk asteroid bukan planet melainkan kumpulan benda langit yang lebih kecil dan mengorbit mengelilingi Matahari.
Sabuk asteroid adalah kumpulan batuan dan logam yang bergerak mengelilingi Matahari. Beberapa ahli astronomi menyebutnya dengan planet minor. Bahkan terdapat dwarf planet, atau planet kerdil, yaitu Ceres.
Sabuk asteroid terletak di antara orbit planet Mars dan planet Jupiter. Jutaan asteroid ini terhampar para jarak yang sangat jauh, yaitu 2,5 kali jarak Matahari ke Bumi. Sedangkan lebar dan tebal sabuknya mencapai 150 juta kilometer.
Ukuran tiap asteroid bervariasi dari sebesar batuan hingga berdiameter 400 kilometer. Sedangkan Ceres, planet kerdil di sabuk asteroid, memiliki diameter 950 kilometer. Ukuran Ceres setara dengan seperempat ukuran Bulannya Bumi.
Setiap asteroid memiliki jarak yang sangat jauh. Tiap asteroid memiliki jarak hingga jutaan kilometer. Ini menunjukkan betapa luasnya tata surya kita dan pesawat luar angkasa bisa terbang dengan aman tanpa harus menabrak asteroid, seperti gambaran di film.
Pertama kali ditemukan pada tahun 1800-an, para ahli astronomi mengira ini adalah bintang, maka dari itu benda langit ini disebut asteroid. Kata asteroid memiliki arti seperti bintang.
Para ahli astronomi sempat mengira bahwa sabuk asteroid berasal dari partikel dari Jupiter yang terlepas ke luar angkasa. Ternyata teori ini salah. Asteroid adalah sisa dari pembentukan tata surya kita sekitar 4,6 juta tahun yang lalu. Batuan ini berkumpul karena adanya gravitasi dari planet dan Matahari.
Baca juga: Resmi, Asteroid Trojan Baru Bergabung dalam Orbit Bumi
Dilansir dari Space, terdapat beberapa jenis asteroid yang dibedakan berdasarkan komposisi batuan dan kemampuan refleksinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.