Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

95 Juta Tahun Lalu, Kepiting Kuno Punya Mata Besar dengan Penglihatan Sangat Tajam

Kompas.com - 25/01/2022, 16:30 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kepiting modern hampir tak bergantung dengan indera pengelihatan mereka saat mencari makan.

Ini terjadi lantaran mereka memiliki kemampuan mata yang terbatas.

Tapi hal itu tak terjadi dengan kerabat mereka yang hidup 95 juta tahun yang lalu. Spesies kepiting dengan nama latin Callichimaera perplexa justru memiliki sepasang mata yang besar.

Mengutip The New York Times, Senin (24/1/2022) mata itu memberi Callichimaera pengelihatan yang sangat tajam dan kemungkinan gaya hidup sebagai pemangsa yang berenang bebas.

Baca juga: Peneliti Temukan Kepiting Era Dinosaurus Terjebak di Batu Ambar

C.perplexa awalnya ditemukan pada tahun 2005 oleh Javier Luque, ahli paleontologi dari Kolombia yang sekarang menjadi peneliti di Universitas Harvard.

Saat sedang menjelajahi bebatuan kaya fosil di Boyaca Kolombia, ia menemukan singkapan yang penuh dengan fosil artropoda yang sangat detail.

Bersama rekannya, ia kemudian mengumpulkan lebih dari seratus spesimen, banyak di antaranya terpelihara dengan baik, termasuk detail mata mereka.

Namun, justru itu yang kemudian menimbulkan pertanyaan. Kepiting hidup biasanya memiliki mata majemuk kecil yang berada di ujung tangkai dan ditutupi oleh pelindung. Sementara pada C.perplexa, mata majemuknya besar, tanpa tangkai dan pelindung.

Kepiting melewati beberapa tahap pertumbuhan, memulai kehidupan sebagai mahluk kecil yang mirip udang sebelum akhirnya menetap ke bentuk terakhir mereka.

Pada tahap larva terakhir (megalopa), kepiting muda adalah predator yang berenang bebas yang memiliki mata relatif besar. Sehingga, ketika Luque mendeskripsikan fosil tersebut, awalnya mereka mengira kalau fosil mungkin mewakili kepiting dalam tahap larva terakhirnya.

"Jika Anda memiliki mata besar ini, Anda pasti menggunakannya untuk sesuatu karena tak ada kepiting lain yang memilikinya," ungkap Kelsey Jenkins, rekan penulis dalam studi ini.

Untuk mengetahui bagaimana Callichimaera menggunakan matanya, peneliti kemudian membandingkan dengan 14 spesies hidup dari seluruh pohon keluarga kepiting.

Hasilnya C.perplexa ternyata mempertahankan matanya yang besar hingga dewasa. Ukurannya sekitar 16 persen dari tubuh mereka.

Baca juga: 4 Spesies Kepiting Baru, dari Berbulu Banyak hingga Seperti Perhiasan

 

Analisis lain terhadap mata menunjukkan pula bahwa C.perplexa memiliki penglihatan yang sangat tajam untuk ukuran kepiting. Mata tersebut mirip dengan predator dengan mata efisien dan jernih seperti capung dan udang mantis.

"Apa pun yang dilakukan hewan, ia pasti menggunakan mata sebesar itu secara aktif," papar Luque.

Lebih lanjut C.perplexa juga merupakan fosil artopoda termuda yang diketahui dengan kedua mata dan jaringan saraf yang diawetkan.

Sangat jarang menemui fosil semacam ini, karena biasanya sistem visual mereka tak terawetkan. Misalnya saja jika otak terawetkan namun matanya hilang, atau sebaliknya. Tapi pada C.perplexa itu bisa ditemukan.

Situs tempat ditemukannya C.perplexa kemungkinan juga memiliki lebih banyak lagi rahasia yang bisa diungkap.

Temuan dipublikasikan di jurnal iScience.

Baca juga: Perubahan Iklim Bikin Gurita dan Kepiting Jadi Buta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com