Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gangguan Tulang Leher Meningkat Selama Pandemi Covid-19, Ini Saran Dokter

Kompas.com - 21/01/2022, 13:05 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

Posisi yang baik saat bekerja

Di samping itu, Didik menyarankan posisi duduk yang baik ketika Anda sedang WFH untuk meminimalkan terjadinya sakit di leher, antara lain:

1. Mengatur kursi dengan posisi yang baik yaitu paha sejajar lantai, sandaran punggung pas dengan lekukan bawah punggung, sandaran tangan di bawah tinggi siku, lengan di samping badan, kaki berpijak dengan nyaman di lantai.

2. Mengatur posisi layar monitor sejajar dengan pandangan mata, posisi monitor sejauh panjang lengan tidak kurang dari 50 sentimeter, letakkan monitor lebih rendah untuk pengguna lensa bifocal.

3. Mengatur posisi mouse yang baik yaitu dengan meletakkannya di samping keyboard, mouse ditaruh setinggi keyboard, mudah dijangkau dengan tangan, dan menjaga tangan agar tetap lurus ketika menggunakannya.

4. Mengatur posisi keyboard dengan memberikan penyangga, mengaturnya agar sudut lengan sekitar 90 derajat, saat menggunakan keyboard tangan lurus dengan lengan bawah atau tangan berada di depan pusat tubuh.

"Bila kita telah melakukan meeting kira-kira satu jam ada baiknya kita melakukan stretching untuk leher, lengan, pinggang, punggung pelan-pelan. Nyeri akan berkurang bila kita melakukan good posture atau stretching," ucapnya.

Baca juga: Waspada, Ini Gejala dan Faktor Risiko Kanker Kepala dan Leher

Kapan harus ke dokter?

Apabila gejala sakit di leher tidak kunjung membaik, bahkan setelah mengonsumsi obat, maka penanganan langsung dari dokter spesialis tulang mungkin diperlukan.

"Kapan kita mencurigai bahwa kita harus segera ke spesialis ortopedi? Bila ada gangguan nyeri di leher, berat badan turun, gangguan berjalan, tidak dapat menahan buang air kecil, kelemahan di kaki dan tangan sehingga tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari," ungkapnya.

Dijelaskan Didik, sakit di leher yang tidak ditangani dengan baik berisiko membuat otot lebih kecil yang berdampak pada menurunnya kemampuan tubuh untuk melakukan kegiatan yang biasa dilakukan.

Dokter akan mengambil tindakan sesuai dengan kondisi pasien, biasanya dilakukan pemeriksaan dengan CT scan, tindakan injeksi, tindakan operasi jika obat fisioterapi dinilai tidak berpengaruh, menggunakan laser PLDD untuk membebaskan saraf terjepit akibat tonjolan bantalan sendi, serta endoskopi untuk mengambil bantalan yang pecah.

Baca juga: Sakit Leher saat Bangun Tidur, Begini Penyebab dan Cara Menanganinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com