KOMPAS.com - Supervolcano atau gunung berapi super merupakan gunung yang memiliki setidaknya satu ledakan yang melepaskan lebih dari 240 mil kubik material.
Menurut United States Geological Survey (USGS), gunung berapi juga harus berada pada magnitudo 8, peringkat tertinggi pada Volcanic Explosivity Index (VEI), untuk disebut sebagai supervolcano.
Melihat kekuatannya, ledakan supervolcano adalah letusan gunung yang sangat besar dengan dampak yang meluas, mulai dari longsoran batu panas, gas yang mengalir di lereng gunung berapi, hingga perubahan iklim global.
Supervolcano Yellowstone mungkin merupakan gunung berapi paling terkenal di dunia yang telah menghasilkan letusan dengan kekuatan VEI 8.
Gunung berapi ini memiliki setidaknya tiga letusan yang sangat besar dalam sejarahnya, dua adalah letusan super dengan VEI 8 (sekitar 2,1 juta dan 640.000 tahun yang lalu) dan satu letusan 1,3 juta tahun yang lalu dengan VEI 7.
Baca juga: Mengapa Letusan Gunung Berapi Tonga Sangat Besar dan Menimbulkan Tsunami? Ahli Jelaskan
USGS mengatakan, sementara letusan seperti itu di masa depan memang mungkin terjadi, kemungkinannya dalam beberapa ribu tahun ke depan adalah "sangat rendah".
Dilansir dari National Geographic, letusan supervolcano tidak diragukan lagi dapat menghancurkan, namun ia tidak akan menjadi akhir dunia.
Untuk gambaran efek letusan supervolcano, bisa melihat ledakan Gunung Tambora tahun 1815.
Pada magnitudo VEI 7, ledakan ini bukanlah letusan super, tetapi memberikan gambaran tentang seberapa besar bahaya letusan tersebut.
Letusan Tambora mengirimkan gumpalan abu dan gas yang sangat panas sejauh 45 km ke udara.
Baca juga: Fakta-fakta Supervolcano, Salah Satunya Ada di Indonesia
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.