Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyakit Jantung Dikaitkan dengan Jam Sirkadian, Studi Jelaskan

Kompas.com - 19/01/2022, 10:01 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

"Kekurangan energi itu mungkin akan menyebabkan perubahan pada jantung yang mengakibatkan kardiomiopati dilatasi progresif," kata Sun, yang juga anggota Dan L Duncan Comprehensive Cancer Center.

Selanjutnya, untuk menguji hipotesis ini, para peneliti menentukan apakah memulihkan cacat dalam penggunaan asam lemak akan memperbaiki kondisi tersebut.

Dalam penelitian ini, para peneliti kemudian memberikan makan tikus knockout Rev-erbα/β salah satu dari dua diet tinggi lemak.

Lalu, tikus lainnya diberikan diet tinggi lemak atau tinggi sukrosa, menyerupai diet manusia yang menyebabkan obesitas dan resistensi insulin.

"Diet tinggi lemak/tinggi sukrosa sebagian meringankan cacat jantung, tetapi diet tinggi lemak tidak," kata Sun.

Baca juga: Durasi Waktu Tidur Penting untuk Hindari Risiko Penyakit Jantung, Ini Saran Dokter

 

"Temuan ini mendukung bahwa cacat metabolisme yang mencegah sel-sel jantung menggunakan asam lemak sebagai bahan bakar menyebabkan sebagian besar disfungsi jantung yang kita lihat pada tikus knockout Rev-erbα/β. Yang penting, kami juga menunjukkan bahwa mengoreksi cacat metabolisme dapat membantu memperbaiki kondisinya," kata Zhang.

Implikasi jantung dan jam sirkadian

Peneliti pun menilai, bahwa ada tiga implikasi klinis dari studi mengenai hubungan jam sirkadian dan kesehatan jantung ini.

Sun menjelaskan, implikasi pertama yakni dengan menganalisis fungsi jam molekuler pada jaringan jantung pasien dengan kardiomiopati dilatasi yang telah menerima transplantasi jantung.

Analisis ini dilakukan untuk mengeksplorasi apakah fungsi jam dikaitkan dengan tingkat keparahan pelebaran jantung pada manusia.

Baca juga: Hindari Risiko Penyakit Jantung, Ini Jadwal dan Saran Asupan Makanan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com