Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivitas Fisik yang Baik untuk Menghindari Risiko Penyakit Jantung

Kompas.com - 08/10/2021, 08:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kurangnya beraktivitas fisik, terutama olahraga menjadi pola hidup yang pertama dapat memicu potensi penyakit jantung di kemudian hari.

Akan tetapi, kelebihan aktivitas fisik juga tidak diperbolehkan. Untuk itu, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Primaya Hospital Bekasi Barat, dr Fachmi Ahmad M SpJP  mengatakan, kita tidak boleh sembarangan memahami persoalan olahraga ini.

Fachmi berkata, keterkaitan antara kurang beraktivitas fisik dengan penyakit jantung ini sangat erat.

Hal ini dikarenakan, jika tubuh kurang rutin berolahraga dan melakukan aktivitas fisik lainnya, maka individu tersebut akan mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, tekanan darah tinggi, dan kadar kolesterol tinggi.

Baca juga: 5 Pola Hidup yang Berpotensi Sebabkan Penyakit Jantung

Akan tetapi, kata dia, masyarakat juga perlu memahami teknik olahraga yang tepat.

Anda jangan pernah mencoba untuk melakukan olahraga yang memiliki intensitas lebih tinggi diluar dari kemampuan tubuh Anda.

Sebab, olahraga yang menguras tenaga secara tiba-tiba atau intens bisa membebani kerja jantung.

Jantung akan memerlukan oksigen lebih banyak untuk menyokong aktivitas tersebut.

Selain itu, ada risiko dehidrasi yang membuat darah mengental dan peredaran darah terganggu. Akibatnya, dapat terjadi serangan jantung.

Fachmi menambahkan, aktivitas fisik apa pun yang membutuhkan tenaga dalam jumlah besar secara mendadak dapat memicu serangan jantung misalnya naik tangga di gedung berlantai tinggi, mengangkat beban terlalu berat, dan beraktivitas seksual.

Aktivitas yang membuat tekanan darah naik secara mendadak juga dapat menyebabkan serangan jantung misalnya membanting sesuatu karena marah.

Selain itu, makan makanan berlemak terlalu banyak bisa membuat tekanan darah meningkat dan membebani kerja jantung.

“Lakukan aktivitas fisik yang tepat dan dapat membuat detak jantung meningkat baik untuk menjaga jantung sehat. Lakukan kegiatan sederhana seperti memilih menggunakan tangga di kantor ketimbang lift atau gemar menari mengikuti irama lagu kesukaan berguna demi kesehatan jantung,” ujar Fachmi dalam webinar edukasi Primaya Hospital bertajuk Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah, Rabu (29/9/2021).

Baca juga: Hari Jantung Sedunia: 9 Rekomendasi Perki untuk Jaga Kesehatan Jantung Selama Pandemi

Durasi olahraga yang sangat dianjurkan adalah minimal 150 menit per minggu. Artinya, setidaknya dalam satu hari Anda harus meluangkan waktu berolahraga minimal 30 menit.

Lakukanlah olahraga yang sesuai dengan kemampuan tubuh Anda, jangan memaksakan diri melakukan jenis olahraga yang terlihat ringan dilakukan oleh orang lain.

Jangan pula melakukan olahraga hanya karena ikut-ikutan yang sedang tren saat itu saja. Keberlangsungan jangka panjang menjadi hal yang penting dalam olahraga. Bukan sekali olahraga dalam kategori lama dan berat.

Fachmi menyarankan agar masyarakat dapat menerapkan pola hidup sehat untuk mencegah penyakit jantung misalnya dengan tidak merokok, memilih makanan bernutrisi dan rendah kalori, rajin berolahraga, tidur setidaknya 7 jam sehari, dan mengelola stres dengan baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com