Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Kematian akibat Sakit Jantung, Ini Cara Deteksi Dini Penyakit Jantung

Kompas.com - 19/11/2021, 10:05 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyakit jantung masih menjadi penyumbang angka kematian tertinggi di dunia, baik sebelum dan selama pandemi Covid-19 terjadi.

Tetapi, sebenarnya risiko kematian ini bisa dihindari jika melakukan deteksi dini segera.

Untuk diketahui, penyakit jantung telah menyebabkan setidaknya 15 dari 1.000 orang di Indonesia menderita penyakit kardiovaskular pada tahun 2018.

Baca juga: Rony Dozer Meninggal Dunia Idap Kolesterol Tinggi, Ini Hubungan Kolesterol dan Penyakit Jantung

Director, Country Manager Diagnostics, Roche Indonesia, Ahmed Hassan mengatakan, gaya hidup masyarakat yang semakin pasif selama pandemi Covid-19 turut berkontribusi bagi peningkatan prevalensi penyakit jantung.

"Sekitar 16,3 persen pasien yang dirawat di ruang isolasi Covid-19 ternyata mempunyai penyakit bawaan kardiovaskular, dengan gaya hidup pasif selama pandemi ditengarai menjadi salah satu pemicunya," kata Ahmed dalam diskusi daring oleh Siloam Hospitals Lipo Village dan Roche Indonesia bertajuk, Deteksi Dini Penyakit Jantung: Apakah Mungkin?, Kamis (18/11/2021).

Hal ini dianggap mengkhawatirkan dan membutuhkan perhatian banyak pihak termasuk masyarakat secara individual.

Sebab, Ahmed menegaskan bahwa pada dasarnya penyakit kardiovaskular atau jantung ini merupakan penyakit yang bisa dicegah dengan deteksi dini secara rutin.

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Siloam Hospitals Lippo Village, DR dr Antonia Anna Lukito SpJP(K), FIHA, FAPSIC, FAsCC, FSCAI mengatakan, kematian akibat penyakit jantung ini meningkat karena sebagian besar tidak ada gejalanya.

"Penyakit jantung itu banyak jenisnya ya, dan memang seringkali banyak pasien yang tidak sadar kalau dirinya sudah ada penyakit jantung, karena gejala penyakit jantung di fase awal kerap dirasakan gejala umum yang tampak tidak membahayakan kesehatan," kata dia.

Dengan mengabaikan beberapa gejala awal penyakit jantung, membuat pasien baru memeriksakan jantungnya ketika sudah mengalami gejala yang cukup parah.

Antonia mengatakan, kita perlu deteksi dini jangan sampai kita didiagnosis sakit jantung dalam kondisi yang sudah lanjut. Dengan kata lain, cobalah untuk melakukan deteksi dini penyakit jantung sedini mungkin.

Baca juga: 5 Penyakit Jantung yang Bisa Diidap Orang Muda, Termasuk Gagal Jantung

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com