Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Embun Upas Dieng Muncul Lagi, Bagaimana Proses Terjadinya?

Kompas.com - 04/01/2022, 17:15 WIB
Mela Arnani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Untuk pertama kalinya di tahun 2022, embun upas atau yang dikenal dengan salju es kembali muncul menyelimuti daerah dataran tinggi Dieng.

Hal ini disampaikan Kepala UPT Pariwisata Dieng Sri Utami saat dihubungi Kompas.com, Selasa (4/1/2022).

“Betul (ada embun upas atau salju es tadi pagi), menjadi yang pertama di tahun ini,” ujar Sri Utami.

Fenomena embun upas atau salju es memang kerap terjadi di daerah dataran tinggi, termasuk Dieng.

Di tahun lalu, embun upas di Dieng muncul lebih awal, pada bulan Juni, yang umumnya terjadi bulan Juli hingga September.

Baca juga: Puncak Kemarau, Mengapa Wilayah Gunung Lebih Dingin sampai Muncul Embun Es?

 

Fenomena embun upas Dieng yang sering dianggap sebagai salju biasanya menarik minat wisatawan. Banyak masyarakat yang berbondong-bondong berwisata ke Dieng hanya untuk menikmatinya.

Lantas, mengapa fenomena embun upas bisa terjadi?

Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Miming Saepudin menjelaskan, fenomena embun upas Dieng adalah fenomena alam yang cukup normal.

Fenomena salju es ini pun selalu terjadi setiap tahun di wilayah dataran tinggi seperti Dieng.

Ia menambahkan, fenomena embun upas atau salju es di Dieng ini adalah peristiwa alam yang terjadi karena suhu yang cukup dingin untuk membentuk kristal es.

Baca juga: Bagaimana Embun Es di Dieng Bisa Terbentuk? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Suhu di permukaan tanah Dataran Tinggi Dieng mencapai minus 5 derajat celsius pada Rabu (16/9/2020) pagi. Suhu dingin ini kembali memunculkan fenomena embun upas atau embun es.Dokumentasi Sri Utami Suhu di permukaan tanah Dataran Tinggi Dieng mencapai minus 5 derajat celsius pada Rabu (16/9/2020) pagi. Suhu dingin ini kembali memunculkan fenomena embun upas atau embun es.

“Fenomena embun upas dapat terjadi karena suhu dipermukaan sekitar dataran tinggi Dieng cukup dingin untuk membentuk kristal-kristal es atau embun beku tersebut,” ujar Miming saat dihubungi Kompas.com, Selasa (4/1/2022).

Melansir informasi resmi dari BMKG tentang embun upas, penyebab embun upas terjadi ini dikarenakan kondisi meteorologis dan musim kemarau yang tengah berlangsung.

Kondisi puncak kemarau dapat menjadi penyebab beberapa daerah pegunungan berpeluang mengalami kondisi udara kurang dari titik beku.

 

Ini dikarenakan molekul udara di daerah pegunungan lebih renggang dibandingkan dataran rendah.

Baca juga: Viral Fenomena Embun Beku di Bromo-Semeru, Apa Bedanya dengan Salju?

 

Hal tersebut mengakibatkan terjadinya pendinginan dengan sangat cepat, terlebih saat cuaca cerah tidak tertutup awan atau hujan.

Uap air di udara pada malam hari mengalami kondensasi yang akan mengembun, menempel jatuh di tanah, daun, atau rumput.

Air embun yang menempel tersebut akan segera membeku karena suhu udara sangat dingin. Kondisi ini relatif fluktuatif.

Fenomena embun upas ini menjadi daya tarik wisata Dieng yang selalu menarik wisatawan. Banyak wisatawan yang selalu memanfaatkan momentum fenomena salju es di Dataran Tinggi Dieng.

Baca juga: Bagaimana Embun Es di Dieng Bisa Terbentuk? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com