Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kehidupan di Venus Bisa Tersembunyi di Awan Anehnya

Kompas.com - 04/01/2022, 10:01 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber Gizmodo

KOMPAS.com - Venus dianggap sebagai planet tak ramah, karena tak ada kehidupan apapun yang bisa bertahan di sana.

Namun peneliti sebenarnya masih mempertanyakan adanya kemungkinan kehidupan di planet tersebut.

Untuk mengetahuinya, sebuah tim peneliti melakukan pemodelan atmosfer Venus untuk menemukan data yang dapat membantu menjelaskan unsur kimia membingungkan di awan planet itu.

Sebelumnya, ide kontroversi menyebut kalau kemungkinan ada kehidupan di atmosfer Venus. Dan rencananya itu akan diselidiki oleh beberapa misi yang diluncurkan ke planet tersebut.

Baca juga: Usai NASA, Badan Antariksa Eropa Juga Kirim Wahananya ke Venus

Venus sendiri merupakan planet kedua dari Matahari, letaknya membuat planet tersebut jauh lebih panas daripada Bumi. Selain panas, Venus adalah gurun gersang dan berbatu yang didominasi oleh gunung berapi dan awan asam sulfat yang beracun.

Lapisan awan itu tebalnya sekitar 19 kilometer dan menyelimuti permukaan planet hampir sepanjang waktu. Baru-baru ini lapisan awan tersebut menjadi sorotan sebagai tempat persembunyian yang memungkinkan bagi kehidupan alien.

Mengutip Gizmodo, Senin (3/1/2022) studi terbaru ini mencoba memodelkan awan-awan itu secara lebih mendalam untuk mengungkap ide kemungkinan kehidupan di Venus.

Hasil pemodelan menemukan, bahwa awan di planet ini tak sepenuhnya terdiri dari asam sulfat tetapi memiliki sejumlah campuran garam amonium.

"Model kami memprediksi bahwa awan tak seluruhnya terbuat dari asam sulfat pekat, tetapi tetesan awan sebagian dinetralkan. Senyawa yang menetralkan itu adalah amonia," kata Janusz Petkowski, ahli astrobiologi dari MIT.

Sumber amonia tak diketahui, tetapi bisa jadi merupakan hasil produksi biologis amonia dalam tetesan awan.

Sebagai hasil dari netralisasi asam itu, awan menjadi tak lebih asam dari beberapa lingkungan terestrial ekstrem yang menampung kehidupan.

Amonia sendiri menurut peneliti seharusnya tak ada di Venus. Gas apa pun yang tak termasuk dalam konteks lingkungannya secara otomatis dicurigai dibuat oleh kehidupan.

Dalam pemodelan, jika mikroorganisme berada di Venus dan memproduksi amonia, oksigen akan dilepaskan sebagai produk sampingan. Selanjutnya, amonia yang bersifat basa akan menetralkan tetesan asam sulfat di awan yang membuatnya agak layak huni.

Studi terbaru ini dilakukan berdasarkan pada penelitian yang dipublikasikan tahun lalu yang mengklaim berhasil mendeteksi gas fosfin di atmosfer Venus.

Baca juga: Cuaca Malam di Venus yang Sulit Dipahami Terungkap, Seperti Apa?

 

Fosfin diproduksi oleh mikroorganisme yang tak membutuhkan oksigen untuk bertahan hidup. Jadi kehadiran gas merupakan tanda yang mengejutkan dan menarik bahwa sesuatu yang biologis mungkin terjadi di awan.

Namun temuan ini disangkal oleh peneliti lain. Ada yang berpendapat jika fosfin hanya belarang dioksida atau gunung berapi aktif, bukan tanda kehidupan.

"Tak ada kehidupan yang kita ketahui dapat bertahan hidup di Venus. Tetapi intinya adalah mungkin ada kehidupan di sana dan sedang memodifikasi lingkungannya agar bisa ditinggali," ungkap Sara Seager, ilmuwan planet MIT dan salah satu penulis studi.

Baca juga: NASA Bakal Luncurkan Dua Misi ke Venus pada 2030

Untuk itu, perlu misi luar angkasa di masa depan untuk memberi beberapa jawaban tentang apa yang sebenarnya terjadi di atmosfer Venus.

Misi yang direncanakan akan diluncurkan adalah misi VERITAS dan DAVINCI+ NASA, pengorbit EnVision ESA, dan (mungkin) Misi Pencari Kehidupan Venus yang didanai secara pribadi.

Jika kehidupan dalam bentuk apa pun ditemukan di luar Bumi, itu akan menjadi salah satu penemuan ilmiah paling signifikan sepanjang masa. Tetapi ada jalan yang panjang dan tidak pasti di depan sebelum klaim semacam itu dapat dibuat.

Studi dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com