Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pil Covid Paxlovid Pfizer Berisiko Jika Digunakan Bersama Obat Lain, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 27/12/2021, 19:07 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber NBC News

KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) telah mengeluarkan izin penggunaan darurat (EUA) pil antivirus Paxlovid buatan Pfizer untuk obat Covid-19.

Paxlovid adalah obat minum Covid-19 pertama yang mendapatkan izin penggunaan sebagai obat bagi pasien berusia 12 tahun ke atas.

Obat Covid ini akan diberikan kepada pasien dengan gejala ringan hingga sedang yang berisiko tinggi seperti memiliki riwayat penyakit jantung ataupun diabetes.

Kendati kehadiran beberapa obat Covid yang ada menjadi kabar baik dalam upaya pengobatan Covid-19, namun penggunaan obat tersebut harus diawasi ketat,

 

Para ahli memperingatkan, pemberian obat harus sangat hati-hati dan di bawah pemantauan dokter, serta apoteker. Sebab, obat antivirus Covid-19 mungkin tidak aman untuk beberapa orang dengan kondisi kesehatan tertentu.

Dilansir dari NBC News, Minggu (26/12/2021) para peneliti mengatakan, salah satu kandugan dalam dua obat Covid yang diizinkan FDA saat ini, seperti pil Covid Molnupiravir dan pil Covid Paxlovid, dapat menyebabkan komplikasi yang parah.

Bahkan, dapat mengancam jiwa jika dikonsumsi bersama obat-obatan seperti statin, pengencer darah, dan beberapa antidepresan.

Baca juga: Mengenal Pil Antivirus Paxlovid Buatan Pfizer yang Diklaim Hampir 90 Persen Efektif Lawan Covid-19

 

Terkait hal ini, FDA akhirnya tidak merekomendasikan pil Paxlovid, obat Covid tersebut untuk diberikan kepada orang dengan penyakit ginjal atau penyakit hati yang parah.

Di samping itu, para ahli juga khawatir pil Molnupiravir berpotensi memiliki efek samping yang fatal, maka FDA telah membatasi penggunaannya untuk orang dewasa dan hanya dapat digunakan dalam terapi antibodi monoklonal, serta tidak dapat diakses sembarangan.

Untuk diketahui, obat Covid buatan Pfizer, Paxlovid merupakan campuran dari dua obat antivirus yakni dua tablet nirmatrelvir dan satu tablet ritonavir, obat yang telah lama digunakan untuk HIV.

Ritonavir menekan produksi enzim hati bernama CYP3A, yang memetabolisme banyak obat termasuk nirmatrelvir.

Dalam pengobatan Paxlovid, cara kerja ritonavir yaitu memperlambat pemecahan antivirus aktif dalam tubuh dan membuatnya tetap pada tingkat terapeutik lebih lama.

Saat Paxlovid dipasangkan dengan obat lain yang juga dimetabolisme oleh enzim CYP3A, kandungan dalam ritonavir dikhawatirkan dapat memicu toksik atau racun jika diberikan bersama.

Masalah ini pun dinilai sangat rumit, karena obat-obat Covid yang ada itu, baik pil Covid Molnupiravir maupun pil Covid Pfizer Paxlovid, banyak diresepkan untuk orang-orang yang paling berisiko terkena Covid-19 karena kondisi kesehatan lainnya.

Baca juga: Paxlovid, Pil Covid-19 Pfizer Kantongi Izin Penggunaan Darurat FDA

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com