Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakteri Aneh Ini Memakan Listrik, Disebut Berpotensi Hasilkan Energi

Kompas.com - 13/12/2021, 19:31 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penelitian baru-baru ini mengungkapkan, bahwa bakteri Shewanella oneidensis memiliki keunikan, yaitu dapat menyerap dan menghasilkan listrik. Para ilmuwan meyakini bakteri aneh tersebut memakan listrik dan berpotensi hasilkan energi listrik untuk bahan bakar.

Selain itu, para peneliti menuliskan bakteri penghasil listrik tersebut mungkin dapat menggunakan energi yang bersumber dari angin atau matahari yang dikumpulkan untuk membuat bahan bakar bagi kendaraan.

“Saya memperkirakan organisme ini dapat memakan listrik,” ujar ahli mikrobiologi di University of Cincinnati di Ohio, Annette Rowe dilansir dari Science News for Students, Jumat (10/12/2021).

Rowe beserta timnya telah mengidentifikasi gen mana yang digunakan mikroba ini untuk menyerap listrik.

Para peneliti sudah mengetahui bahwa bakteri Shewanella dapat memindahkan elektron secara bolak-balik melintasi dinding selnya. Sementara, elektron adalah partikel bermuatan negatif, alirannya menciptakan arus listrik.

Baca juga: Bakteri Tak Dikenal Ditemukan di Stasiun Luar Angkasa Internasional, Apa Itu?

 

Di sisi lain, para peneliti juga belum mengetahui secara pasti bagaimana bakteri aneh ini dapat mengendalikan arus listrik.

"Jalur untuk mendapatkan elektron masuk dan keluar dari sel seperti kawat. (Proses) ini memungkinkan arus mengalir dari dalam ke luar, membalikkan alirannya," papar Rowe.

Menurut dia, ketika elektron masuk ke dalam sel, maka sel tersebut dapat menggunakannya untuk menghasilkan arus maupun menyimpan energi untuk digunakan nanti.

Lebih lanjut, dia berkata bahwa elektron-elektron itu nantinya bisa digunakan untuk membuat bahan bakar.

Sementara itu, Buz Barstow, insinyur biologi di Cornell University di Ithaca New York telah membuat daftar dari hampir 4.000 gen bakteri Shewanella termasuk mutasi atau perubahan pada gen.

Kemudian dalam studi bakteri memakan listrik tersebut, Rowe menguji mutan untuk menemukan gen yang membentuk "kawat" seluler pada bakteri Shewanella, di mana di dalam sel sebuah gen dapat dihapus.

Baca juga: Mengenal Bakteri Penyebab Tukak Lambung Bisa Memicu Kanker

Ilustrasi listrikfreepik.com/rawpixel.com Ilustrasi listrik

Untuk mengamati gen mana yang telah dihapus hingga memungkinkan bakteri menarik elektron listrik, peneliti menguji kelompok bakteri dengan kelompok gen yang dihapus.

“Sangat sulit untuk mencari aliran elektron, maupun melacak elektron," imbuhnya.

Kendati demikian, peneliti mencari cara dengan menumbuhkan mutasi bakteri yang berbeda pada kaca berlapis logam tipis.

Lalu mereka menempelkan kawat ke bakteri, sehingga ketika arus listrik dialirkan melalui kawat, banyak bakteri yang diserap atau ditambahkan dapat diukur.

Akhirnya peneliti memilih lima gen yang tampaknya digunakan Shewanella untuk menyerap elektron. Setiap gen memberi tahu sel cara membuat protein.

Beberapa dari protein itu, disebut peneliti mengambil elektron dan membawanya ke dalam sel, dengan mengirim sinyal di dalam sel yang memandu proses atau mengeluarkan elektron.

Baca juga: Bakteri Kebal Antibiotik Jadi Ancaman Kesehatan di Tengah Pandemi Virus Corona

 

Bakteri ini juga menghasilkan bahan bakar

Tak hanya menghasilkan listrik saja, bakteri Shewanella oneidensis tampaknya dapat menghasilkan biofuel atau bahan bakar yang berbeda dengan bahan bakar fosil.

Rowe menyebutkan, bakteri Shewanella merupakan salah satu bakteri penghasil listrik yang dapat mengambil atom karbon dari karbon dioksida. Bakteri ini dapat menggunakan elektron yang diserapnya untuk membuat molekul lebih besar lainnya yang dapat dibakar sebagai biofuel.

"Mengetahui gen mana yang mendorong bakteri memakan elektron dapat membantu para ilmuwan mengembangkan biofuel (bahan bakar) baru," ujar Rowe.

Dia mengatakan, akan lebih baik lagi jika elektron yang diserap bakteri berasal dari angin atau tenaga surya, di mana biofuel dapat diproduksi tanpa menambahkan karbon dioksida.

Sebagai lanjutan studi, tim penelitian ini masih berupaya untuk lebih memahami cara kerja bakteri memakan listrik ini dalam menghasilkan bahan bakar.

Baca juga: Bakteri Listeria di Jamur Enoki, Ini 6 Anjuran Badan Ketahanan Pangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com