Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puncak Hujan Meteor Geminid, Catat Jadwal dan Cara Melihatnya

Kompas.com - 13/12/2021, 18:01 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Puncak hujan meteor Geminid yang akan terjadi malam ini bisa mencapai 107 meteor per jam, dan Anda bisa melihatnya dengan mata telanjang.

Geminid adalah hujan meteor utama yang titik radian atau titik asal kemunculan meteornya berada di dekat bintang Alfa Geminorum (Castor) konstelasi Gemini. 

Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang mengatakan, meteor-meteor yang jatuh tersebut seakan-akan berasal dari rasi Gemini. 

Baca juga: Fenomena Langit Desember 2021: Super New Moon dan 7 Puncak Hujan Meteor

Hujan meteor ini bersumber dari sisa debu asteroid 3200 Phaethon (1983 TB) yang mengorbit Matahari selama 523,6 hari. 

Astronom Amatir Indonesia, Marufin Sudibyo menjelaskan, meskipun hujan meteor itu seakan-akan dari rasi Gemini, sesungguhnya hujan meteor yang terjadi berasal dari remah-remah komet tak dikenal yang terpecah-pecah di masa silam dan salah satu pecahannya membentuk asteroid 3200 Phaethon (1983 TB).

Nah, sisa-sisa debu asteroid Phaethon ini mengorbit Matahari dengan periode 524 hari atau periode revolusinya sekitar 1,43 tahun.

Asteroid Phaethon ini tergolong dalam keluarga Asteroid Apollo dengan orbit sangat lonjong dan kemiringan orbit 22 derajat.

Puncak hujan meteor Geminid ini menjadi yang paling menarik, karena dikenal sebagai hujan meteor yang memiliki intensitas besar yaitu sekitar lebih dari 100 meteor per jam.

"Intensitas hujan meteor ini untuk Indonesia berkisar  86 meteor per jam di Sabang hingga 107 meteor per jam di Pulau Rote," kata Andi kepada Kompas.com, Rabu (1/12/2021). 

Hal ini dikarenakan titik radian berkulminasi pada ketinggian 46°-63° arah utara, sedangkan intensitas hujan meteor saat di zenit sebesar 120 meteor per jam. 

Cara melihat hujan meteor Geminid

Andi menjelaskan, puncak hujan meteor Geminid ini dapat dilihat dengan mata telanjang, tanpa alat bantu optik apa pun, dan dari mana saja Anda berada.

Anda dapat bersiap menyaksikannya hujan meteor ini sejak pukul 20.30 waktu setempat hingga keesokan harinya saat akhir fajar bahari yakni sekitar 25 menit sebelum terbenam Matahari, dari arah Timur Laut hingga Barat Laut.

Namun, intensitas hujan meteor ini juga akan sedikit berkurang, dikarenakan Bulan yang berada di dekat zenit saat titik radian sedang terbit.

Baca juga: Malam Ini, Puncak Hujan Meteor Sigma-Hydrid

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com