Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab, Gejala, Deteksi Dini, dan Pengobatan Penyakit Kanker Hati

Kompas.com - 10/12/2021, 11:05 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berdasarkan data Global Cancer Observatory (Globocan) 2020, kanker hati merupakan salah satu dari 4 penyebab kematian akibat kanker terbesar di Indonesia, dengan jumlah kasus mencapai 21.392 orang meninggal dunia.

Kanker hati adalah kanker yang tumbuh di sel-sel hati atau liver.

Hati adalah organ yang terletak di perut kanan atas. Organ paling besar di tubuh ini memiliki fungsi menetralkan racun, memproduksi protein, hingga membantu proses pembekuan darah.

Baca juga: Berisiko Kanker Hati, Pasien Hepatitis Harus Jalani Pemeriksaan Rutin

Karsinoma sel hati (hepatoseluler karsinoma) adalah salah satu jenis kanker hati yang paling umum dengan prognosis atau kemugkinan terjadinya penyakit yang sangat tinggi.

Di dunia, terdapat sekitar 750.000 orang per tahun yang didiagnosis memiliki karsinoma sel hati dan seringnya terdiagnosis ketika sudah memasuki stadium lanjut. 

Di Indonesia, kejadian kanker hati sekitar 13,4 per 100.000 penduduk.

Penyebab kanker hati

Melansir Mayo Clinic, kanker hati bisa terjadi saat ada perubahan atau mutasi DNA sel hati.

Mutasi DNA sel hati menyebabkan pertumbuhan sel di organ vital ini tidak terkendali. Akibatnya, muncul tumor ganas.

Penyebab kanker hati bisa disebabkan infeksi hepatitis kronis. Namun, ada juga beberapa faktor risiko pemicu lainnya penyakit satu ini.

Di antaranya seperti siroris hati, penyakit liver, diabetes, fatty liver, terpapar racun tertentu, konsumsi alkohol berlebihan.

Munculnya kanker atau tumor ganas di hati bisa mengganggu hormon yang bekerja di organ sekitarnya.

Kondisi ini bisa menyebabkan kadar kalsium tinggi, gula darah rendah, payudara bengkak, testis menyusut, sel darah merah meningkat, dan kadar kolesterol tinggi.

Gejala kanker hati

Prevalensi kematian senyap atau tanpa ketahuan akibat kanker hati menjadi tantangan serius bagi banyak negara, termasuk Indonesia.

Prevalensi kematian meningkat, seiring dengan gejala kanker hati yang tidak dapat terdeteksi dengan mudah dan memiliki perburukan penyakit yang cepat.

Dokter Spesialis Gastroentero-Hepatologi, MRCCC Siloam Hospital, Dr dr Cosmas Lesmana Sp.PD-KGEH, FACP, FACG, FINASIM mengatakan, pada umumnya, kanker hati tidak menunjukkan gejala kecuali saat sudah memasuki stadium lanjut.

"Seringkali gejala kanker hati yang dirasakan oleh pasien mirip dengan gejala penyakit lainnya," kata Cosmas dalam diskusi daring bertajuk Peran Pemeriksaan Rutin untuk Deteksi Dini Kanker Hati, Sabtu (4/12/2021).

Namun, saat terkena kanker, kinerja organ hati bisa terganggu disertai beragam tanda penyakit.

Melansir American Cancer Society, terdapat beberapa ciri-ciri kanker hati yang kerap dirasakan penderitanya, antara lain: 

1. Berat badan turun tanpa sebab jelas 

2. Tidak selera makan 

3. Perut rasanya sudah penuh padahal jumlah makanan yang masuk sedikit 

4. Mual atau muntah 

5. Hati bengkak, rasanya bagian bawah tulang rusuk sisi kanan penuh sesak 

6. Limpa membesar, rasanya bagian bawah tulang rusuk sisi kiri penuh sesak 

7. Sakit perut bagian kanan 

8. Perut bengkak atau ada penumpukan cairan di perut 

9. Kulit gatal-gatal

10. Kulit dan area mata yang berwarna putih jadi menguning

11. Sering demam

12. Kerap memar atau ada pendarahan yang tidak normal

Jika Anda sudah memiliki beberapa tanda gejala seperti yang disebutkan di atas, maka jangan menunda memeriksakan diri dan berkonsultasi dengan dokter, untuk segera dilakukan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Baca juga: Berisiko Kanker Hati, Pasien Hepatitis Harus Jalani Pemeriksaan Rutin

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com