Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akselerasi Sistem Layanan Digital Kunci Tuntaskan Kesenjangan Akses Kesehatan di Masyarakat

Kompas.com - 09/12/2021, 12:05 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

Sebab, mereka juga yakni bahwa teknologi dan digitalisasi memainkan peran penting dalam memungkinkan para tenaga kesehatan memberikan layanan kesehatan yang lebih luas bagi masyarakat di daerah terpencil. 

Sehingga, ada berbagai aspek yang sedang diupayakan dalam persoalan digitalisasi sistem layanan kesehatan di Indonesia yakni aksesibilitas, keterjangkauan, dan ketersediaan layanan perawatan, serta model bisnis baru dan solusi pembiayaan layanan kesehatan agar terjangkau.

"Bermitra dan berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan dalam ekosistem layanan kesehatan adalah kunci untuk mengatasi tantangan kompleks dalam memperluas akses ke layanan kesehatan ini juga tujuan kami," ucap dia.

Baca juga: Dokter Muda Akui Teknologi Digital Memudahkan Layanan Kesehatan

Tantangan digitalisasi kesehatan di Indonesia

Namun, diakui Setiaji, peluang yang ada ini tentunya juga memiliki tantangan tersendiri yang harus dihadapi. Di antara tantangan telemedicine atau digitalisasi sistem kesehatan adalah sebagai berikut.

1. Masih terfragmentasinya pengelolaan data

Disampaikan Setiaji, terdapat sekitar 400-an siistem dan aplikasi di Kementerian kesehatan, yang masih terpisah dari database intitusi kesehatan.

"Nah ini kita perlu adanya penyederhanaan pengumpulan data dalam satu sistem terintergrasi," kata dia.

2. Adanya batasan regulasi

Tantangan digitalisasi sistem kesehatan berikutnya adalah adanya batasan regulasi di bidang kesehatan dan digital.

Umumnya keterbatasan regulasi ini terutama untuk proteksi data dan standar data, interoperabilitas, hak dan privasi pasien.

3. Minim investasi

Tantangan yang masih sangat jelas dan harus dihadapi adalah masih minimnya investasi swasta di bidang telemedicine, atau hanya 2 persen dari total volume kesepakatan digital di Asia.

Marjolijn menyampaikan bahwa persoalan investasi ini juga erat kaitannya dengan keinginan berbagai pihak untuk berkolaborasi.

Ia menekankan bahwa, kolaborasi dan kemitraan akan bermanfaat baik bagi penerima layanan kesehatan atau pasien, tenaga kesehatan yang terlibat, masyarakat, pemerintah juga penyedia di wilayah layanan kesehatan tersebut.

Untuk itu, seharusnya akselerasi digitalisasi layanan kesehatan di Indonesia sudah patut didukung oleh semua pemangku kepentingan, baik dari sektor formal dan swasta.

Oleh karena itu, Humanitarian Programme Analyst, United Nation Populatin Fund (UNFPA), Elisabeth A Sidabutar menitik beratkan pentingnya koordinasi terhadap kolaborasi penthahelix.

Elisabeth menegaskan, kolaborasi penthahelix merupakan kunci untuk dapat mendekatkan para pemangku kepentingan dengan melibatkan langsung berbagai pihak seperti pelaku usaha swasta, akademisi, pemerintah, non-pemerintah, institusi profesional, dan media saling bersinergi termasuk masyarakat.

Baca juga: Studi: Pemantauan dengan Alat Digital Jadi Kunci Keberhasilan Menurunkan Berat Badan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com