Ahli virus dan profesor onkologi molekuler di Warwick Medical School di Inggris, Lawrence Young mengatakan bahwa varian Omicron sangat mengkhawatirkan.
"Ini adalah versi virus yang paling banyak bermutasi yang pernah kita lihat hingga saat ini. Varian ini membawa beberapa perubahan yang telah kita lihat sebelumnya di varian lain tetapi tidak pernah bersama-sama dalam satu virus. Ia juga memiliki mutasi baru," kata Young.
Varian baru Omicron atau varian B.1.1.529 ini memiliki jumlah mutasi virus yang tinggi, secara keseluruhan sekitar 50 mutasi virus.
Sebelumnya, para ilmuwan Afrika Selatan menyebut, varian baru Covid-19 ini memiliki sedikitnya 30 mutasi virus yang ditemukan pada protein spike.
Baca juga: Varian Baru Virus Corona C.1.2 dari Afrika Selatan Bisa Lebih Menular
Neil Ferguson, direktur MRC Center for Global Infectious Disease Analysis di Imperial College London juga mengatakan jumlah mutasi virus varian Omicron ini belum pernah terjadi sebelumnya.
"Gen protein lonjakan (adalah) protein yang merupakan target sebagian besar vaksin. Oleh karena itu ada kekhawatiran bahwa varian ini mungkin memiliki potensi lebih besar untuk lolos dari kekebalan sebelumnya daripada varian sebelumnya," kata Ferguson.
Sharon Peacock, profesor Kesehatan Masyarakat dan Mikrobiologi di Universitas Cambridge, mengatakan bahwa sementara jumlah keseluruhan kasus Covid-19 relatif rendah di Afrika Selatan, namun telah terjadi peningkatan pesat dalam tujuh hari terakhir.
"Gambaran epidemiologis menunjukkan bahwa varian (varian baru Omicron) ini mungkin lebih mudah menular, dan beberapa mutasi konsisten dengan peningkatan penularan," kata Peacock dalam komentar yang dibagikan Science Media Centre Inggris.
Baca juga: Waspada Kemungkinan Munculnya Varian Baru Corona Asal Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.