Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi yang Belum Lahir Bisa Tertular Covid-19 tapi Jarang Terjadi, Studi Jelaskan

Kompas.com - 20/11/2021, 09:01 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Sebuah studi baru mengungkapkan bahwa kasus bayi yang belum lahir dapat tertular Covid-19, mungkin bisa saja terjadi, namun hal itu tidak biasa atau jarang terjadi.

Studi tersebut dilakukan para peneliti di University College London (UCL) yang memimpin studi ini bersama Great Ormond Street Hospital for Children dan NIHR Great Ormond Street Biomedical Research Centre.

Para peneliti mengungkapkan bahwa bayi belum lahir tertular Covid-19, apabila usus mereka terpapar virus SARS-CoV-2, dilansir dari Medical Xpress, Sabtu (20/11/2021).

Kendati demikian, studi ini tidak melihat secara khusus pada ibu hamil positif Covid-19, serta apakah infeksi Covid-19 yang mereka miliki ditularkan ke bayi dalam kandungan mereka.

Namun, studi ini menemukan bahwa organ tertentu pada janin, seperti usus, lebih rentan terhadap infeksi daripada organ lainnya.

Lebih lanjut para peneliti mengatakan bahwa peluang virus SARS-CoV-2 menginfeksi janin atau bayi yang belum lahir sangat terbatas. Sebab, plasenta berperan penting dalam melindungi janin. Plasenta adalah pelindung yang sangat efektif bagi bayi dalam kandungan.

Bahkan bukti menunjukkan bahwa infeksi pada janin, yang dikenal sebagai penularan vertikal, sangat jarang terjadi.

Baca juga: Bayi Lahir dengan Antibodi Covid-19, Ini Penjelasan Pakar Neonatologi

Dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal BJOG, An International Journal of Obstetrics & Gynaecology, para peneliti mulai memahami bagaimana bayi yang baru lahir dapat mengembangkan antibodi Covid-19, seperti yang telah dilaporkan dalam sejumlah kecil kasus.

Namun, studi lebih lanjut dilakukan untuk mengetahui bagaimana virus corona penyebab Covid-19 dapat ditularkan dari ibu hamil positif Covid-19 ke bayi yang belum lahir.

Untuk mengungkapkan hal ini, para peneliti memeriksa berbagai organ janin dan jaringan plasenta untuk melihat apakah ada reseptor protein di permukaan sel, yakni ACE2 dan TMPRSS2.

Kedua reseptor protein tersebut berada di luar sel dan keduanya adalah komponen yang diperlukan virus SARS-CoV-2 untuk menginfeksi dan menyebarkan penyakit.

Setelah menganalisisnya, para peneliti menemukan satu-satunya organ pada bayi yang belum lahir, yang memiliki fitur ACE2 dan TMPRSS2, yakni usus dan ginjal. 

Baca juga: Kasus Pertama Bayi di Perancis Terinfeksi Covid-19 di Dalam Rahim

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com