Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Awan Arcus, Awan yang Tampak Seperti Gelombang Tsunami

Kompas.com - 19/11/2021, 21:15 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.com - Pernahkah Anda melihat awan berbentuk seperti tsunami? Awan ini adalah fenomena awan arcus atau disebut juga dengan awan tsunami.

Definisi fenomena awan arcus

Fenomena awan arcus adalah bagian dari awan kumolonimbus yang bisa mengakibatkan angin kencang, hujan lebat, petir, angin puting beliung, atau hujan es. Awan ini muncul seperti bentuk ombak yang bergulung sehingga dikenal juga dengan sebutan awan roll.

Awan ini biasanya berada di langit yang rendah dan hanya terjadi pada satu level. Awan ini mungkin terlihat menumpuk dengan awan yang berbeda di atas atau di bawahnya, namun bukan sesama awan arcus.

Dilansir dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), fenomena awan arcus adalah fenomena yang normal terjadi walaupun jarang. Fenomena awan arcus terjadi akibat ketidakstabilan atmosfer sepanjang pertemuan massa udara yang lebih dingin dengan massa udara yang lebih hangat dan lembap.

Kejadian tersebut tidak hanya menyebabkan terbentuknya awan arcus, namun juga menyebabkan terjadinya angin laut dalam skala yang lebih luas. Perlu diingat bahwa awan arcus tidak berkaitan dengan potensi gempa bumi atau tsunami.

Baca juga: Apa Itu Awan Lenticularis?

Apa yang harus dilakukan jika melihat awan arcus?

Awan ini umumnya tidak berbahaya. Tidak ada hal khusus yang harus dilakukan jika fenomena awan arcus terjadi di tempat Anda.

Namun, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) merekomendasikan Anda segera masuk ke dalam ruangan dan jangan berada di laur ruangan. Rekomendasi tersebut diberikan karena awan ini berpotensi membawa cuaca seperti angin kencang, petir, hujan deras, hingga hujan es.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com