Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dr. Budhi Antariksa, Ph.D, Sp.P (K)
Dokter Spesialis Paru

Ketua Kelompok Kerja Asma dan PPOK, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia

Pasien PPOK dan Asma Kena Covid-19, Bolehkah Pakai Terapi Inhalasi Kortikosteroid?

Kompas.com - 18/11/2021, 19:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Pandemi virus corona 2019 (Covid-19) saat ini, yang disebabkan oleh infeksi sindrom pernapasan akut-coronavirus 2 (SARS-CoV-2), menimbulkan pertanyaan penting apakah pemberian kortikosteroid inhalasi (ICS) yang berkelanjutan mempengaruhi hasil dari infeksi saluran pernapasan akut karena coronavirus.

Baca juga: Kasus Covid-19 Indonesia Rendah Tetap Harus Waspada, Ini Penjelasan Epidemiolog

Banyak dokter yang khawatir tentang apakah individu yang positif SARS-CoV-2 dan menggunakan ICS harus melanjutkan atau menghentikannya, mengingat ICS sering dianggap memiliki efek menekan imunitas.

Sejumlah pertanyaan kunci muncul. Apakah orang dengan asma atau PPOK berisiko lebih tinggi terkena Covid-19? Apakah ICS memodifikasi risiko ini, baik meningkatkan atau menurunkannya? Apakah ICS memengaruhi perjalanan klinis Covid-19?

provided by author Apakah orang dengan asma atau PPOK berisiko lebih tinggi terkena COVID-19? Apakah ICS memodifikasi risiko ini, baik meningkatkan atau menurunkannya? Apakah ICS memengaruhi perjalanan klinis COVID-19?

Pertanyaan apakah ICS memodifikasi risiko pengembangan Covid-19 atau perjalanan klinis Covid-19 pada orang yang tidak memiliki penyakit paru-paru juga harus dipertimbangkan
Di beberapa negara seperti Arab Saudi, inhalasi kortikosteroid sudah dimasukkan ke dalam pedoman penatalaksanaan Covid-19 sebagai anti inflamasi poten.

Menurut EMA (European Medicine Agency), belum ada bukti yang cukup kuat mengenai penggunaan kortikosteroid inhalasi yang memberikan manfaat berarti pada pasien Covid-19, namun tidak ada juga isu keselamatan dalam pengunaan obat ini. Data mengenai efek Inhalasi kortikosteroid pada angka mortalitas Covid-19 juga masih minim sekali.

Namun sebagai praktisi klinis di Indonesia, pasien asma dan PPOK di masa pandemi ini harus tetap memakai obat inhalasi secara rutin untuk mengurangi eksaserbasi dan angka rawat inap serta rawat jalan, sehingga pasien dapat tetap beaktivitas dengan normal setiap hari, dan tentunya tetap melaksanakan vaksinasi dan melakukan protokol kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com