Dugong menghabiskan sebagian besar waktunya sendirian maupun berpasangan, kendati terkadang mereka terlihat berkumpul dalam kawanan besar yang terdiri dari ratusan ekor hewan.
Dalam reproduksi, duyung atau dugong betina memiliki satu anak setelah kehamilan selama setahun.
Induknya akan membantu anaknya mencapai permukaan air dan membantu anaknya mengambil napas pertama.
Anak dugong akan tetap dekat dengan induknya selama sekitar 18 bulan, terkadang dia akan tampak menunggangi punggung induknya yang lebar.
Baca juga: Jangan Tertukar Lagi, Ini Beda Dugong, Pesut dan Lumba-lumba
Hewan laut yang lemah ini, berstatus Vulnerable atau rentan terhadap kepunahan dalam daftar International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Sebab, dugong adalah salah satu hewan yang menjadi sasaran empuk bagi para pemburu di kawasan pesisir.
Dugong banyak diburu untuk dimanfaatkan daging, minyak, kulit, tulang dan giginya.
Saat ini, dugong atau duyung telah dilindungi secara hukum di seluruh jangkauan habitat mereka, tetapi populasi dugong di banyak perairan di dunia masih sangat lemah.
Banyak yang meyakini bahwa duyung adalah inspirasi bagi kisah pelayaran kuno tentang putri duyung dan sirene.
Baca juga: Lestarikan Dugong untuk Lamun dan Manusia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.