Tak hanya itu, jamur juga tumbuh sekitar 21 persen lebih cepat daripada di Bumi, yang berarti bahwa kemampuan jamur untuk bertindak sebagai perisai pelindung bagi astronot bisa tumbuh lebih kuat jika misi berlangsung lebih lama.
Meski menjadi sebuah solusi alternatif, masih terlalu dini dan bersemangat untuk mengaplikasikan ide ini dalam perjalanan luar angkasa.
Pasalnya tim peneliti memperkirakan untuk menurunkan tingkat radiasi di Mars seperti kondisi di Bumi, habitat perlu ditutup dengan lapisan jamur radiosintesis setebal 2,3 meter.
Baca juga: Ribuan Ledakan Objek Kosmik Misterius Ditemukan di Luar Angkasa
Jadi sepertinya dalam waktu dekat, astronot akan mengandalkan lebih banyak solusi non biologis, seperti misalnya menggunakan perlindungan di tengah-tengah kargo wahana luar angkasa.
Misi Artemis 1 tanpa awal yang akan diluncurkan tahun depan juga sedang menguji rompi pelindung yang dirancang untuk meminimalkan dosis radiasi yang diterima oleh pemakainya.
Sejauh ini tak satu pun dari solusi ini yang ideal. Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk menjaga para astronot di masa depan tetap aman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.