Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Kawah Israel yang Berbatu, 6 Astronot Simulasikan Hidup di Mars

Kompas.com - 11/10/2021, 11:01 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Dari pintu pangkalan ekspedisi, beberapa langkah ke kiri tampak sebuah penjelajah otonom lewat. Kemudian di sebelah kanan ada deretan panel surya dan enam astronot berjalan.

Dengan lanskap berbatu, berbukit, dan tanah berwarna merah, pemandangannya sangat mirip Mars.

Tapi itu bukan Mars. Pemandangan itu ada di gurun Negev, dekat kawah Ramon yang ada di Israel selatan.

Situs tersebut dijadikan tim astronot sebagai lokasi uji simulasi bagaimana rasanya hidup di planet merah selama sekitar satu bulan.

Baca juga: Misteri di Balik Terbentuknya Lembah Sungai Kuno Mars Terungkap

Peneliti yang mencoba simulasi hidup di Mars ada enam orang, lima pria dan satu perempuan.

Keenam peneliti ini tinggal di habitat AMADEE-20. "Rumah" mereka ini terselip di bawah singkapan berbatu. Di sana, mereka tidur, makan, dan melakukan eksperimen.

Agar totalitas, saat pergi ke luar AMADEE-20, mereka mengenakan pakaian luar angkasa tiruan yang dilengkapi dengan kamera, mikrofon, dan sistem pernapasan mandiri.

"Kami memiliki moto gagal cepat, gagal murah, dan memiliki kurva belajar yang curam. Karena untuk setiap kesalahan yang kami buat di bumi ini, kami berharap kami tidak mengulanginya di Mars," kata Gernot Gromer, direktur Antariksa Austria seperti dilansir Reuters, Senin (11/10/2021).

Asosiasi Austria menjalankan proyek tersebut bersama dengan Badan Antariksa Israel dan grup lokal D-MARS.

Berkat wahana yang mengeksplorasi Mars, seperti robot Perseverance dan helikopter Ingenuity milik NASA yang memamerkan pemandangan singkat tentang planet merah telah memikat penggemar astronomi di seluruh dunia.

Namun, misi berawak atau mengirim manusia ke Mars mungkin baru akan terjadi lebih dari satu dekade ke depan.

Sebenarnya proyek AMADEE-20 dijadwalkan dilakukan pada 2020. Namun karena pandemi COvid-19, misi ini ditunda dan baru bisa terlaksana sekarang.

Kendati misi tertunda, tim berharap dapat memberi wawasan baru yang akan membantu mempersiapkan misi berawak ke Mars di masa depan.

Halaman:
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com