Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepekan ke Depan, Matahari Terbit Lebih Cepat di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara

Kompas.com - 12/11/2021, 08:00 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam sepekan ke depan, Sabtu hingga Kamis (13-18 November 2021), matahari di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara akan terbit lebih cepat.

Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang mengatakan, peristiwa matahari terbit lebih cepat ini bukanlah sesuatu yang aneh.

"Fenomena ini dapat terjadi setiap tahun dengan waktu terbit Matahari dan tanggal yang kurang lebih sama seperti tahun-tahun sebelumnya," kata Andi kepada Kompas.com, Kamis (11/11/2021). 

Sementara itu, sekitar dua bulan lagi, sejak tanggal 25 hingga 31 Januari 2022, Matahari akan terbenam lebih cepat untuk Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

Baca juga: Minggu Depan, Ada Gerhana Bulan Sebagian Terlama di Abad Ini

Peristiwa matahari terbit lebih cepat ini dapat dijelaskan melalui aspek astronomis. Namun, Andi berkata, kita harus memahami terlebih dahulu bumi dan rotasinya.

Seperti diketahui, Bumi berotasi terhadap sumbunya dengan kemiringan 66,6o terhadap bidang edar atau ekliptika. 

Secara bersamaan, Bumi juga mengelilingi Matahari dengan sumbu rotasi yang miring tersebut. 

Miringnya sumbu rotasi Bumi saat mengelilingi Matahari dapat menyebabkan waktu terbit dan terbenam Matahari akan bervariasi selama satu tahun, baik itu lebih cepat maupun lebih lambat. 

Saat sumbu rotasi di belahan utara Bumi dan kutub utara Bumi miring ke arah Matahari, sehingga Matahari akan terbit lebih cepat dan terbenam lebih lambat di belahan utara Bumi. 

Hal ini terjadi saat Solstis Juni, yakni ketika Matahari berada paling Utara saat tengah hari yang terjadi setiap tanggal 20 atau 21 Juni setiap tahunnya.

Adapun sumbu rotasi di belahan selatan Bumi dan kutub selatan Bumi miring menjauhi Matahari. Sehingga, Matahari akan terbit lebih lambat dan terbenam lebih cepat di belahan selatan Bumi. 

Hal ini terjadi saat Solstis Desember, yakni ketka Matahari berada paling Selatan saat tengah hari yang terjadi setiap tanggal 21 atau 22 Desember setiap tahunnya.

Lalu, mengapa sepekan ke depan matahari akan terbit lebih cepat di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara?

Andi menjelaskan, sebelum mengetahui penyebab utama kategori terbit lebih cepat di sejumlah wilayah di tanah air nanti, kita harus mengetahui terlebih dahulu perbedaan penunjuk waktu yang digunakan dalam fenomena ini.

Untuk diketahui, waktu yang kita gunakan sehari-hari adalah waktu sipil atau waktu terzonasi, yakni waktu yang ditentukan berdasarkan bujur tolok zona waktu, misalkan WIB = 105oBT akan lebih cepat tujuh jam terhadap Universal Time. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com