Apalagi untuk bisa melakukan perjalanan panjang ke luar angkasa, seperti di Mars, makanan yang bergizi serta enak rasanya tentu menjadi hal yang penting.
Penanaman cabai ini merupakan bagian dari Plant Habitat-04, salah satu eksperimen tanaman paling kompleks di laboratorium yang mengorbit hingga saat ini.
Cabai memang membutuhkan waktu lebih lama untuk tumbuh daripada eksperimen sebelumnya seperti selada, zinnia berbunga, dan bahkan lobak.
Sejauh ini para astronot telah berhasil menanam 10 tanaman berbeda di ISS sejak 2015 dan memiliki kesempatan untuk mencicipi masing-masing tanaman.
Cabai dipilih karena melakukan penyerbukan sendiri, sehingga mudah tumbuh.
Cabai juga dapat dimanfaatkan tanpa perlu dimasak. Tanaman ini pun mengandung tingkat mikroba rendah sehingga aman untuk makan mentah.
Baca juga: Di Kawah Israel yang Berbatu, 6 Astronot Simulasikan Hidup di Mars
Variasi cabai khusus dipilih untuk proyek eksperimen penanaman di luar angkasa. Perlu dua tahun untuk menentukannya hingga akhirnya memilih cabai Hatch yang dikembangkan oleh New Mexico State University.
Cabai Hatch menggabungkan cabai Hatch Sandia dan Cabai Espaola tradisional yang berasal dari utara New Mexico.
Empat puluh delapan benih kemudian diluncurkan ke ISS dan ditempatkan di sebuah wadah khusus seukuran microwive.
Habitatnya dapat dipantau dan dikendalikan dari Kennedy Space Center di Florida, termasuk penyiraman, penerangan, dan menyalakan kipas untuk mendorong transfer serbuk sari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.