KOMPAS.com – Kista epidermoid merupakan benjolan kecil non-kanker di bawah kulit. Ia bisa muncul di mana saja, namun paling umum di leher dan awajah.
Kista epidermoid tumbuh dengan lambat dan kerap tidak memunculkan rasa sakit sehingga jarang menimbulkan masalah yang signifikan.
Namun, pertolongan medis mungkin dibutuhkan jika merasa kista epidermoid mengganggu penampilan, terasa sakit, terinfeksi, atau pecah.
Dilansir dari Healthline, kista epidermoid adalah benjolan kecil yang berkembang di bawah kulit dan umum ditemukan di leher, wajah, punggung, kepala, hingga alat kelamin.
Ukuran kista ini sangat kecil, hanya berkisar milimeter hingga inci. Mereka tampak seperti benjolan yang kulit di atasnya dapat berwarna putih, kekuningan, atau mirip dengan warna kulit.
Baca juga: 7 Gejala Kista Ovarium yang Penting untuk Diketahui
Kista epidermoid dipenuhi dengan keratin putih seperti keju dan tidak menyakitkan. Namun, mereka bisa meradang dan teriritasi.
Penumpukan keratin yang terperangkap biasanya menjadi penyebab kista epidermoid. Adapun keratin adalah protein yang muncul secara alami di sel-sel kulit.
Kista berkembang ketika protein terperangkap di bawah kulit karena gangguan pada kulit atau folikel rambut.
Kista epidermoid dapat berkembang karena beberapa alasan, namun trauma pada kulit dianggap sebagai pemicu utamanya.
Dilansir dari Mayo Clinic, berikut adalah beberapa gejala kista epidermoid yang umum dialami:
Baca juga: 4 Cara Mencegah Kista Ovarium yang Perlu Anda Ketahui
Kebanyakan kista epidermoid tidak menyebabkan masalah atau membutuhkan pengobatan. Pemeriksaan medis mungkin dibutuhkan jika: