Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FDA Izinkan Vaksin Covid-19 Pfizer untuk Anak Usia 5 hingga 11 Tahun

Kompas.com - 31/10/2021, 13:02 WIB
Zintan Prihatini,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Sumber Healthline

Sistem pemungutan suara terakhir dari panel ahli FDA diikuti oleh 18 pihak yang berada dalam panel ini. Dari jumlah tersebut, ada 17 suara mendukung penggunaan vaksin Pfizer untuk anak-anak dan satu suara memutuskan untuk abstain.

Jika disetujui, vaksin Pfizer-BioNTech akan disuntikkan sebanyak sepertiga dari dosis yang diberikan kepada usia 12 tahun ke atas, dengan dua dosis yang diberikan dalam selang waktu 3 minggu.

Vaksin akan dikirim dalam vial dengan tutup yang warnanya berbeda, label, dan instruksi yang jelas untuk membedakannya dari dosis vaksin untuk remaja maupun dewasa.

Menurut data yang disajikan pada pertemuan ini, dengan dosis yang lebih rendah vaksin anak-anak disebut memiliki lebih dari 90 persen efektif melawan infeksi.

Efek samping vaksin pada anak usia 5 sampai 11 tahun

Peneliti menuturkan, efek samping vaksin Pfizer mungkin mirip dengan apa yang terlihat pada anak-anak dan remaja di atas 11 tahun, meliputi nyeri di tempat suntikan, kelelahan, dan sakit kepala.

Sejauh ini peneliti mengungkap, tidak ada efek samping yang serius terkait dengan vaksin pada anak-anak yang divaksinasi.

Pada pertemuan panel penasihat FDA, para ilmuwan CDC mempresentasikan beberapa skenario yang melihat risiko dan manfaat vaksin berdasarkan berbagai tingkat penularan virus, tingkat kemungkinan efek samping, hingga efektivitas vaksin.

Baca juga: [HOAKS] Vaksin Pfizer Mengandung Sel Janin, Ini Faktanya

Mereka menemukan bahwa manfaat vaksin untuk anak kecil umumnya lebih besar daripada risiko efek sampingnya.

Risiko yang diamati adalah peradangan jantung yang jarang terjadi, misalnya miokarditis dan perikarditis setelah vaksinasi, yang terlihat pada remaja pria, serta seorang pria dewasa muda setelah dosis kedua.

Kondisi jantung ini juga dapat terjadi setelah terinfeksi virus corona, infeksi virus, maupun bakteri lainnya. Miokarditis setelah infeksi Covid-19 bisa lebih parah dibandingkan yang terjadi setelah vaksinasi.

Beberapa ilmuwan menegaskan, bahwa tingkat miokarditis pra Covid-19 pada anak-anak lebih rendah daripada pada remaja. Tren serupa dapat dilihat dengan miokarditis setelah vaksinasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com