Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ajeng Stephanie, Menang Melawan Kanker Payudara 2 Kali

Kompas.com - 28/10/2021, 08:30 WIB
Zintan Prihatini,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bertahan menghadapi penyakit kanker payudara hingga sintas bukanlah hal yang mustahil. Ajeng Stephanie adalah salah satu yang telah membuktikannya dengan menang melawan dua kali kanker payudara.

Dalam diskusi virtual di live Instagram N'PURE yang bertema “Together We Fight! Breast Cancer Awareness”, Selasa (27/10/2021), Ajeng menceritakan kisahnya berjuang melawan kanker payudara.

Kecurigaannya bermula ketika muncul benjolan di payudara kanannya saat menyusui anaknya di tahun keempat. Dia sempat mengira bahwa benjolan itu hanyalah kelenjar ASI.

Namun satu pekan kemudian, benjolan tidak hilang dan masih terasa saat diraba. Saat itulah, Ajeng menyadari bahwa benjolan tersebut bukan benjolan biasa.

Baca juga: Menyerang Usia Muda, Kenali Kanker Payudara Triple-Negative yang Agresif

Tidak ingin menunda-nunda, Ajeng bersama suaminya pun memberanikan diri untuk memeriksakan kondisinya ke dokter.

"Akhirnya aku USG, di USG kelihatan banget bentuk benjolannya padat, terus kaya awan. Terus dokter bilang, curiganya ganas nih. Akhirnya biopsi, setelah biopsi, bener benjolan ini tuh kanker payudara," ujarnya.

Dokter yang menanganinya menyarankan untuk diambil tindakan pengangkatan seluruh jaringan yang disebut masectomy atau pengangkatan payudara secara keseluruhan.

Setelah tindakan pengangkatan jaringan payudara, proses pengobatan dilanjutkan dengan enam kali kemoterapi, dan 16 kali radiasi.

Pasca operasi tersebut, setiap tiga bulan sekali Ajeng rutin memeriksakan kondisinya ke dokter.

Namun, rupanya penyakit kanker payudara yang mendera Ajeng tidak berhenti di situ.

Baca juga: Skrining dan Deteksi Dini Kanker Payudara, Apa Bedanya?

Pada Maret 2020 lalu, benjolan kembali muncul di payudara. Kali ini di payudara sebelah kiri.

"Abis biopsi, dokter lagi-lagi bilang ini kankernya muncul lagi. Jadi aku ngulangin lagi treatment nya, sekarang lebih panjang. (Sebanyak) 16 kali kemoterapi, dan 30 kali radiasi," ungkapnya.

Hingga kini, kondisi kanker payudara Ajeng masih terkontrol dan dia rutin memeriksakan diri ke dokter.

Tidak perlu takut

Ilustrasi kanker payudaraShutterstock Ilustrasi kanker payudara

Meski telah melalui dua kanker payudara dan dua kali masectomy, Ajeng tidak patah semangat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com