Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Astronom Temukan Bayi Planet, Begini Rupa Exoplanet Muda Ini

Kompas.com - 25/10/2021, 20:30 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Astronom berhasil menemukan bayi planet atau planet berumur sangat muda di luar Tata Surya. Exoplanet muda ini berjarak lebih dari 400 tahun cahaya.

Penemuan exoplanet tersebut sebenarnya bukan hal yang terlalu spesial. Peneliti sebelumnya telah mendeteksi ribuan dan beberapa di antaranya juga baru lahir atau berumur masih sangat muda.

Namun apa yang membuat temuan kali ini begitu istimewa karena astronom berhasil memperoleh gambar langsungnya. Dan itu merupakan suatu prestasi yang langka.

Mengutip Science Alert, Senin (25/10/2021) bayi planet yang kemudian diberi nama 2M0437b ini pun menjadi salah satu eksoplanet termuda yang pernah didokumentasikan.

Temuan dapat memberikan gambaran dalam proses pembentukan planet yang akhirnya bisa membantu memahami bagaimana Tata Surya lahir dan berevolusi.

"Penemuan (bayi planet) kebetulan ini menambah daftar elit planet yang dapat kita amati secara langsung dengan teleskop kita," kata astronom Eric Gaidos dari Universitas Hawaii di Manoa.

Baca juga: Astronom Temukan Planet Pertama yang Mengorbit 3 Bintang

 

Dengan menganalisis cahaya dari bayi planet, 2M0437b ini, peneliti juga dapat mengatakan sesuatu tentang komposisi exoplanet muda tersebut.

Termasuk juga kemungkinan di mana dan bagaimana ia terbentuk dalam piringan gas dan debu yang telah lama menghilang di sekitar bintang induknya.

Lebih lanjut, ada beberapa alasan mengapa kita tak dapat dengan mudah memotret eksoplanet secara langsung.

Dibandingkan dengan bintang-bintang yang mereka orbit, eksoplanet sangat kecil dan redup. Itu artinya biasanya mereka terlalu sulit untuk dilihat dengan teknologi teleskop kita saat ini.

Selain itu sebuah eksoplanet akan memberikan efek gravitasi samar pada bintang juga, menyebabkan bintang bergerak dan panjang gelombang cahayanya sedikit bergeser.

Sinyal-sinyal tersebut lebih mudah dideteksi ketika bayi planet ini sangat masif dan sangat dekat dengan bintangnya. Tak heran selama ini sebagian besar exoplanet yang dikonfirmasi para astronom berukuran masif dan pada orbit yang dekat.

Baca juga: Ilmuwan: Planet Berlian Mungkin Saja Ada di Antara Exoplanet Galaksi Ini

Ilustrasi planet seukuran Bumi, exoplanet yang belum lama ini ditemukan. Planet mirip Bumi di luar Tata Surya.SHUTTERSTOCK/Jurik Peter Ilustrasi planet seukuran Bumi, exoplanet yang belum lama ini ditemukan. Planet mirip Bumi di luar Tata Surya.

Akan tetapi, eksoplanet pada orbit yang sangat dekat sulit untuk dicitrakan secara langsung karena mereka cenderung jauh lebih bersinar dari bintang induknya.

Sedangkan pada kasus 2M0437b, bayi planet atau exoplanet muda ini cukup besar, tetapi juga jauh dari bintang induknya.

Biasanya eksoplanet yang jauh dari bintangnya terlalu dingin untuk memancarkan radiasi inframerah. Tapi rupanya justru itu kelebihan yang dimiliki planet muda 2M0437b.

Karena baru berusia beberapa juta tahun, bayi exoplanet ini masih relatif hangat dari proses pembentukan planet yang intens, sekitar 1.127 hingga 1.227 derajat Celsius. Ini berarti bahwa ia bersinar samar dalam inframerah, cukup untuk dilihat pada jarak 417 tahun cahaya.

Bayi planet, 2M0437b pertama kali terlihat pada 2018 dengan menggunakan Teleskop Subaru di Hawaii. Pengamatan lanjutan dengan inframerah kemudian dilakukan menggunakan Observatorium W.M.Keck.

Selama tiga tahun, tim peneliti melacak bintang saat bergerak melintasi langit dan dapat memastikan bahwa 2M0437b bergerak bersamanya.

Baca juga: Apakah Ada Planet Lain di Luar Tata Surya Kita?

 

Lebih lanjut, planet muda ini bisa menjadi kandidat yang baik untuk pengamatan lanjutan menggunakan Teleskop Luar Angkasa Hubble.

Sampai saat ini bintang dan eksoplanet diamati menggunakan observatorium berbasis Bumi yang perlu mengoreksi efek lengkungan atmosfer Bumi pada cahaya bintang. Sementara

Kedepannya, pengamatan seperti itu dapat mendeteksi hal-hal lain seperti misalnya tanda kimia di atmosfer 2M0437b yang pada giliarannya dapat mengungkapkan lebih banyak informasi bagaimana planet terbentuk.

"Kita semua menantikan lebih banyak penemuan seperti itu, dan studi yang lebih rinci tentang planet-planet semacam itu dengan teknologi dan teleskop masa depan," kata astronom Michael Liu dari Universitas Hawaii.

Penelitian para astronom terkait penemuan bayi planet dari exoplanet ini telah diterima di Monthly Notices of the Royal Astronomical Society dan tersediadi arXiv.

Baca juga: Planet Dingin Ada di Seluruh Galaksi Bima Sakti, Studi Temukan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com