Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Bola Merah Diduga Meteor Jatuh di Aceh, Ini Kata Peneliti Lapan

Kompas.com - 16/10/2021, 19:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video viral yang memperlihatkan cahaya merah yang diduga meteor jatuh dan pecah di langit Aceh membuat warga heboh.

Sejumlah akun di berbagai media sosial pun turut mengunggahnya. Salah satunya akun @fakta.indo.

Dalam unggahan tersebut, dituiskan caption bahwa fenomena ini terjadi menjelang subuh di langit kawasan Simpang Lancang, Pintu Rie Gayo, Bener Meriah, Aceh, Kamis (14/10/2021)".

Video diduga meteor jatuh ini pun sudah ditonton ratusan ribu orang, dan sejumlah netizen turut mempertanyakan apakah itu pertanda meteor jatuh.

"Itu apa ya?" tulis akun @nugraha_adi_p

Akun lainnya menambahkan pertanyaan tersebut apakah video viral bola merah jatuh di Aceh ini adalah meteor.

"Meteor (?)" tanya akun @marah02.

"Meteor itu, gausah pikir aneh ah," timpal akun @ardhimoris.

Baca juga: Foto Meteor Jatuh di Puncak Gunung Merapi, Astronom Sebut Jenis Fireball

 

Lalu, benarkah bola merah dalam video viral tersebut adalah penampakan meteor jatuh?

Untuk menjawab fenomena menarik tersebut, Kompas.com menghubungi peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang.

Andi menjelaskan bahwa kemungkinan besar benda merah jatuh itu adalah fireball atau bola api meteor.

"Karena bola kemerahan ini tampak meledak di udara, namun tidak disertai dentuman, bisa jadi bola kemerehan ini adalah fireball atau bola api meteor," kata Andi, Sabtu (16/10/2021).

Warna kemerahan yang muncul pada bola api akibat kecepatan yang tinggi saat meteor melaju. 

Sehingga, hal itu menimbulkan reaksi kimiawi antara inti meteor dengan molekul gas nitrogen dan oksigen di sekitarnya pada atmosfer Bumi yang ditandai dengan pijar berwarna merah, yang kemudian tampak seperti bola merah yang ditampilkan dalam video viral di media sosial tersebut.

Baca juga: Viral Foto Meteor Jatuh di Puncak Gunung Merapi, Ini Penjelasan BPPTKG

Ilustrasi meteor jatuh ke Bumi. Viral meteor jatuh di Sulawesi.SHUTTERSTOCK/Vadim Sadovski Ilustrasi meteor jatuh ke Bumi. Viral meteor jatuh di Sulawesi.

"Bola api ini lebih terang dari (planet) Venus kecerlangannya," ujarnya.

Perbedaan bola api dengan bolide adalah bola api tidak disertai dengan suara ledakan ataupun dentuman seperti gemuruh, sedangkan bolide disertai dengan suara dentuman.

Di mana saat ini memang sedang aktif hujan meteor Orionid sejak 2 oktober hingga 7 November mendatang (puncak 21 oktober), yang dapat disaksikan sejak pukul 10.00 WIB malam.

Selain hujan meteor Orionid, ada pula hujan meteor Epsilon Geminid.

Hujan meteor Epsilon Geminid telah aktif sejak 14 Oktober dan masih akan berlangsung hingga 27 Oktober 2021, di mana puncaknya terjadi pada 19 Oktober nanti, dengan waktu pengamatan yang sama dengan Orionid.

Baca juga: Penampakan Meteor Jatuh di Banggai Sulawesi, Astronom Sebut Itu Meteoroid

 

Andi menduga, sepertinya waktu pengamatan bola kemerahan ini ketika senja. Di saat dua titik radian atau titik asal kemunculan hujan meteornya baik Orionid maupun Epsilon Geminid belum terbit.

"Anda kemungkinan berasal dari meteor sporadis, meteor yang muncul tidak dari konstelasi tertentu ataupun waktu-waktu tertenu," kata dia.

Ia menambahkan, intensitas meteor sporadis juga tidak seteratur hujan meteor yang selalu konstan setiap jamnya

Akan tetapi, Andi berkata bahwa ini baru dugaannya saja. Sehingga untuk memastikan apakah ini benar-benar meteor atau bukan, haruslah dikeluarkan pernyataan resmi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Baca juga: 7 Fakta Viral Meteor Jatuh di Gunung Merapi, Tak Berkaitan dengan Gerhana Bulan Total

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com