Studi Ungkap Kematian pada Orang dengan Gangguan Kesehatan Mental Meningkat Selama Pandemi

Penulis senior Rob Stewart, Profesor Psikiatri Epidemiologi & Informatika Klinis di Institut Psikiatri, Psikologi & Ilmu Saraf (IoPPN), King's College London mengatakan, temuan ini dan implikasinya menggambarkan pentingnya mempelajari informasi yang terkandung dalam catatan kesehatan.

“Kami telah bekerja dengan platform CRIS Maudsley selama hampir 15 tahun dan fokus utamanya adalah menyoroti ketidaksetaraan dalam kematian dan kesehatan umum. Karena informasi CRIS diperbarui setiap minggu, ini memungkinkan kami untuk melacak kemajuan pandemi Covid-19 dan dampaknya terhadap layanan kesehatan mental," jelas Stewart.

Kematian pada mereka dengan kondisi kesehatan mental dan cacat intelektual turun dari Juli 2020 hingga September 2020, ketika kasus Covid-19 turun dan penguncian dilonggarkan.

Baca juga: Sering Diabaikan, Kenali 3 Gejala Depresi pada Pria

Namun demikian, angka tersebut tetap dua kali lipat dari populasi umum yang serupa dengan angka sebelum pandemi.

Tren kematian serupa diamati di seluruh kelompok etnis minoritas dalam sampel, dengan orang Asia Selatan dan Karibia Hitam dengan kondisi kesehatan mental yang parah dan cacat intelektual menjadi 2,5 kali lebih mungkin meninggal dunia pada periode pandemi dibandingkan dengan tahun sebelum pandemi.

Peningkatan risiko kematian juga terlihat pada orang kulit putih Inggris dan Afrika kulit hitam dengan kondisi kesehatan mental yang parah dan cacat intelektual.