Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/10/2021, 11:01 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Hari ini, 10 Oktober, kita memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia atau World Mental Health Day.

Hari Kesehatan Mental Sedunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan menyebarkan edukasi tentang masalah kesehatan mental di seluruh dunia.

Di tahun ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengangkat tema "Perawatan kesehatan mental untuk semua: mari kita wujudkan" atau "Mental health care for all: let's make it a reality".

Dilansir dari laman resmi WHO, tema itu berangkat dari pandemi Covid-19 yang berdampak besar pada banyak aspek, terutama kesehatan mental.

Baca juga: Bunuh Diri Bisa Menular, Ini Penjelasan Peneliti Kesehatan Mental

WHO mengatakan, pandemi telah memengaruhi kesehatan mental banyak orang di semua kalangan umur dan pekerjaan.

Kesehatan mental orang-orang yang bekerja di garis depan seperti tenaga kesehatan, kemudian pelajar, orang yang tinggal sendiri, dan mereka yang sudah memiliki kondisi mental sebelumnya sangat terpengaruh selama pandemi.

“Seiring dengan kesenjangan pengobatan, kita harus mengatasi stres di tempat kerja, membantu remaja di sekolah serta pengasuh dan keluarga orang yang hidup dengan masalah kesehatan mental," kata Direktur Regional WHO seperti dilansir The Hindustan Times, Minggu (10/10/2021).

"Kita perlu secara proaktif mengatasi stigma dan diskriminasi yang terkait dengan kesehatan mental yang menciptakan hambatan untuk mengakses perawatan dan pengobatan."

Tidak menutup mata, layanan untuk gangguan mental, neurologis, dan penggunaan zat secara global juga sangat terganggu selama pandemi.

“Mayoritas orang yang hidup dengan masalah kesehatan mental di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah tidak mendapatkan perawatan yang memadai. Pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung telah meningkatkan tantangan kami berlipat ganda yang perlu ditangani dengan prioritas,” kata Dr Poonam Khetrapal Singh, Direktur Regional WHO Wilayah Asia Tenggara.

Hari Kesehatan Mental Sedunia memberikan kesempatan untuk berbicara tentang kesehatan mental secara umum, bagaimana mematahkan stigma di sekitarnya, dan pentingnya berbicara ketika berjuang dengan masalah kesehatan mental.

 

“Dalam beberapa tahun terakhir, ada peningkatan pengakuan akan peran penting kesehatan mental dalam mencapai tujuan pembangunan global, seperti yang digambarkan dengan dimasukkannya kesehatan mental dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan,” menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Perlu diketahui, orang dengan kondisi kesehatan mental berisiko lebih tinggi meninggal sebelum waktunya.

Depresi adalah salah satu penyakit kesehatan mental yang paling umum.

Menurut WHO, depresi juga menjadi salah satu penyebab bunuh diri, yakni penyebab kematian kedua terbanyak di antara orang berusia 15-29 tahun.

Kendati demikian, bukan berarti kita tidak bisa keluar dari permasalahan ini. WHO optimis, kita bisa menghadapi pandemi dan melakukan perawatan kesehatan mental.

Dalam Majelis Kesehatan Dunia yang diselenggarakan Mei 2021, pemerintah dari seluruh dunia menyadari perlunya meningkatkan kualitas layanan kesehatan mental di semua tingkatan.

"Dan beberapa negara telah menemukan cara baru untuk memberikan perawatan kesehatan mental kepada penduduknya," tulis WHO dalam lamannya.

Sejarah dan makna Hari Kesehatan Mental Sedunia

Hari Kesehatan Mental Sedunia pertama kali doperingati pada 10 Oktober 1992 sebagai kegiatan tahunan Federasi Kesehatan Jiwa Sedunia.

Hari itu awalnya tidak memiliki tema khusus dan tujuannya adalah untuk mempromosikan advokasi kesehatan mental dan mendidik publik tentang isu-isu yang relevan.

Melihat popularitas kampanye tersebut, pada tahun 1994 untuk pertama kalinya digunakan tema hari tersebut yaitu “Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Jiwa di Seluruh Dunia”.

Setiap tahun berlalu, popularitas Hari Kesehatan Mental terus tumbuh.

Baca juga: Risiko Kesehatan Mental Mengintai Nakes Selama Pandemi Covid-19

Beberapa tema awal adalah Women and Mental Health (1996), Children and Mental Health (1997), Mental Health and Human Rights (1998), dan Mental Health and Aging (1999).

Persiapan untuk Hari Kesehatan Mental Sedunia dibuat berbulan-bulan sebelumnya. Di beberapa negara, program ini berlangsung selama beberapa hari atau seminggu, atau bahkan dalam beberapa kasus sepanjang bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com